WahanaNews-Sumut | Anggota DPRD Tapsel dari Fraksi PAN, H. Mahmud Lubis bersama 9 Kepala Desa (Kades) Lingkar dan Luar Lingkar Tambang Emas Martabe Batang Toru mendatangi PT. Agincourt Resources (PT. AR), sambil menyampaikan sejumlah tuntutan, Jumat (7/4/2023). Kedatangan tersebut merupakan tindak lanjut pembahasan pada rapat serta agenda buka puasa bersama, kemarin.
Dimana, dalam rapat perdana dan buka puasa bersama tersebut, H. Mahamud bersama 9 Kepala Desa merumuskan segala tuntutan yang diserap dari aspirasi masyarakat.
Baca Juga:
Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Warnet Robben Game Center Ditangkap Polisi
Dalam perjalanan, rombongan menemui sejumlah karyawan PT. AR. Rombongan menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk berjumpa dengan pihak manajemen untuk membicarakan sejumlah tuntutan warga atas rekrutmen tenaga kerja lokal dan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dinilai banyak mengalami kegagalan.
Situasi sempat memanas, ketika kedatangan rombongan yang dihadang oleh karyawan PT. AR, sembari mengatakan yang bisa masuk ke dalam untuk menjumpai manajemen hanya Kepala Desa saja. Sedangkan Mahmud Lubis yang merupakan anggota DPRD Sumut tidak diperkenankan masuk dengan alasan harus ada surat pengantar terlebih dahulu.
Di saat Mahmud Lubis menyampaikan keluhan dan meminta agar PT. AR, tidak lagi menzolimi hak masyarakat lingkar maupun luar lingkar tambang, seketika itu salah seorang karyawan PT. AR, Ruli emosional, dengan nada tinggi menjawab kata demi kata dibarengi aksi tunjuk-menunjuk.
Baca Juga:
Pelaku Pemanah Remaja di Jalan Gatot Subroto Ditangkap Polsek Medan Baru
Beruntung, Ruli diamankan teman satu profesinya dibantu oleh anggota kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Batang Toru, AKP Tona Simanjuntak hingga situasi kondusif kembali.
Kemudian, mendengarkan anggota DPRD Tapsel tidak boleh ikut masuk, Ketua APDESI Kecamatan Batang Toru, Muhlis Pohan, langsung mengajak seluruh Kepala Desa yang hadir untuk pulang.
Selanjutnya, Kepala Desa Sianggunan, Abdi Said Siregar menyempatkan diri menyampaikan di depan karyawan PT. AR, persis di Gate Site PT. AR, bahwa desa yang dipimpinnya sudah selayaknya masuk dalam wilayah lingkar tambang, mengingat situasi perekonomian warganya yang begitu sulit saat ini.