Negara bukan lautan hanya kolam susu, tongkat kayu jadi tanaman sebagaimana lirik lagu Koes Plus sejatinya adalah negara Agraris, Ekstraktif, Maritim yang tidak mengenal kemiskinan, busung lapar bila tidak terjebak sindikat politik internasional beserta agen konspirasi domestik ingin "merampok, menjarah" sumber daya alam (SDA) serta menghilangkan JATI DIRI BANGSA.
Meninggalkan dan menelantarkan sektor Agraris, memunggungi laut sebagaimana dikatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah kekeliruan besar dan kesalahan fatal selama 70-an tahun lebih akibat termakan jebakan sindikat politik internasional bersama pengkhianat bangsa bermasker hipokrit, munafik, prostitusi intelektual agen kepentingan asing.
Baca Juga:
Aceh Sambut Haru Keputusan Prabowo, Empat Pulau Sengketa Kembali ke Pangkuan Tanah Rencong
Cetak Biru (Blue Print) pembangunan bangsa telah diketakkan Sang Putera Fajar Bung Karno, "Berdikari dalam ekonomi konsep besar Indonesia Raya" dengan kemandirian dan jati diri bangsa Indonesia ditinggalkan dan tak dihiraukan pemangku kekuasaan yang berupaya mengamankan dan melanggengkan kekuasaan dengan menuruti dan melaksanakan kebijakan "orderan" pihak asing yang mendikte arah kebijakan nasional dengan rezim pinjaman atau utang yang sebahagian besar bancakan korupsi sedang diburu Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Sungguh disayangkan dan dikesalkan para pemangku kekuasaan, teknokrat di negeri Pluralisme-Multikultural telah melahirkan konsep-konsep pembangunan bias, menyimpang, mengingkari jati diri negara agraris, ekstraktif, maritim akibatnya sumber daya alam (SDA) anugerah Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia berubah jadi sumber konflik dan malapetaka mengerikan.
Sumber daya manusia (SDM) di ekspor menjadi tenaga kerja ke luar negeri menjadi tenaga kerja pembantu rumah tangga (PRT), tenaga kerja wanita (TKW), tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan predikat peripur lara "Pahlawan Devisa" untuk menutupi ketidakmampuan membuka lowongan pekerjaan yang seharusnya sangat bisa apabila mengenali, mengerti, memahami keunggulan negeri agraris, ekstraktif, maritim dengan komprehensif paripurna.
Baca Juga:
Akhiri Polemik, Prabowo Putuskan 4 Pulau Sengketa Milik Aceh
Kini dunia dikejutkan kemajuan pesat negara China jumlah penduduk terbesar di dunia, termasuk negara adidaya Amerika Serikat yang mempublikasikan diri "polisi dunia".
Mengapa Negara China bisa bangkit menjadi negara raksasa ditakuti dunia di era milenia....???
Hal itu tidak terlepas dari Strategi yang excellent dari trio Mao Zedong, Zhou Enlai, dan Deng Zioping yang membangun sistem dan kerja pembangunan perekonomian mandiri yang berhasil memobilisir dan membuat produktif mayoritas penduduk China yang selalu dihina dan direndahkan bangsa lain sebelum-sebelumnya.