Alangkah tepatnya apa yang dikemukakan oleh Richard Hovey "Peace", "The wealth of nation is men, not silk and cotton and gold" (Kemakmuran bangsa adalah Rakyatnya, bukan sutera, bukan katun dan bukan emas).
Satu bangsa bagaimanapun makmurnya, bagaimanapun bangsa itu berlimpah pakaian dan emas, tanpa harga diri dan cita-cita luhur maka bangsa tersebut akan runtuh.
Baca Juga:
Aceh Sambut Haru Keputusan Prabowo, Empat Pulau Sengketa Kembali ke Pangkuan Tanah Rencong
Faktor utama yang mendukung mereka menjadi Adidaya adalah "Pembangunan Harga Diri Bangsa" yang disekrenario oleh pemimpin negara tersebut.
Peran pemimpin tangguh yang merupakan negarawan dan pemimpin besar sangat menentukan dalam proses pembangunan suatu bangsa atau suatu negeri menjadi kuat dan disegani oleh bangsa atau negeri lain.
Dan tidak ada satu Ras pun di muka bumi, tidak ada satu Warna kulit pun atau tidak ada satu etnis di planet bumi yang tidak tangguh, tidak ada satu Ras yang lebih tinggi dari Ras lainnya.
Baca Juga:
Akhiri Polemik, Prabowo Putuskan 4 Pulau Sengketa Milik Aceh
Keberhasilan dan Kegagalan dari perjuangan bangsa absolut tidak dapat dipertanggung- jawabkan kepada rakyat bangsa yang bersangkutan.
Tetapi Keberhasilan dan Kegagalan satu perjuangan bangsa adalah tergantung jenialitas dan kebijakan sangat tinggi yang dimiliki oleh pemimpin bangsa tersebut.
Pemimpin yang demikian itu adalah pemimpin yang sangat tangguh dan tegar, yang mana menghentikan gerakan yang diyakininya dan memang benar untuk kebesaran bangsanya menjadi mustahil sebagaimana mustahilnya menghentikan gerakan matahari.