WahanaNews.co I Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara, Eddy Keleng Ate Berutu, didemo mahasiswa, saatsidang
paripurna DPRD, Senin (05/07/2021).
Baca Juga:
Jejak Ekab Bupati Dairi 2019-2024 (Bag 5): Layanan RSUD Sidikalang Membaik
Sidang itu beragendakan penyampaian nota pengantar bupati
atas ranperda pertanggungjawaban APBD tahun 2020.
Baca Juga:
Warga Sebut Eddy Keleng Ate Berutu Berhasil, Layak Pimpin Dairi Dua Periode
Pantauan wartawan, saat sidang dimulai, Ketua DPC Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Dairi, Firman Lingga dan beberapa rekannya
naik ke lantai 2, lokasi sidang,untuk menyampaikan aspirasi.
Mereka membentangkan sehelai spanduk bertuliskan "Copot
Horas Pardede Camat Silima Pungga-pungga dan tolak DPM". Menurut mereka,
camat tersebut bertindak arogan kepada masyarakat.
"Silahkan lihat aspirasi kami pak bupati. Dairi unggul
tidak akan terwujud apabila reformasi birokrasi tidak berjalan dengan baik,"
kata orator aksi.
Namun, aksi itu tidak berlanjut karena ketua DPRD Dairi
Sabam Sibaranilangsung memerintahkan anggota Satpol PP untuk mengeluarkan
demonstran dari ruan sidang itu. Sempat terjadi adu mulut antara demonstran
dengan Satpol PP.
"Ini rumah rakyat. Pak bupati, 2024 rakyat berhak
menghukum bapak, tidak memberi dua periode," kata Firman lantang.
Terpisah, Camat Silima Pungga-Pungga, Horas
Pardede,membantah bersikap arogan kepada warga di Desa Longkotan belum
lama ini.
Dijelaskan, ada warga melakukan penutupan jalan di kompleks
pertambangan PT Dairi Prima Mineral (PTDPM).
"Jalan umum tidak boleh ditutup. Videonya
dipenggal.Tidak ditampilkan utuh,sehingga seolah camat
arogan,"ujar Horas.
Sebagaimana diketahui,ada video beredar, warga
mempersoalkan lokasi peledakan tambang yang dekat dengan permukiman.
Eksesnya, rumah retak. Ayam pun tidak bisa
mengeram lagi karena getaran. Pun demikian, mereka menyatakan bukan menolak
tambang. (tum)