PAKPAK-BHARAT.WAHANANEWS.CO - Debat kandidat calon Bupati Pakpak Bharat periode 2024-2029 yang diselenggarakan pada 17 November 2024, menuai kontroversi dan kritikan tajam dari masyarakat. Salah satu materi debat yang dipertanyakan adalah tuduhan adanya kultivasi tanaman ganja di beberapa wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. Tuduhan ini dinilai tidak beralasan, tendensius, dan berpotensi mencemarkan nama baik daerah.
Juniper Sinamo, pemerhati pembangunan Pakpak Bharat, mempertanyakan kemampuan KPU dan panelis dalam mengelola debat. Ia menilai, seharusnya debat menghadirkan materi yang berdasarkan fakta dan tidak tendensius.
Baca Juga:
Ketua KPUD Muna Harap Debat Calon Bupati Jadi Proses Edukatif, Bukan Sekadar Ide
"Bagaimana mungkin dalam mengelola debat terdapat materi yang tidak berdasarkan fakta yang jelas, justru menjurus tendensius?," ujar Juniper.
Zulkarnain Nasotion, salah seorang panelis debat, mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada masyarakat Pakpak Bharat atas kekisruhan yang terjadi. Ia berdalih bahwa materi tersebut seharusnya bukan untuk Pakpak Bharat, melainkan untuk debat calon Bupati Kabupaten Mandailing Natal.
Ketidakjelasan dari KPU Pakpak Bharat terkait kontroversi ini semakin menguatkan kecurigaan masyarakat. Hingga berita ini diturunkan, KPU Pakpak Bharat belum memberikan penjelasan resmi dan cenderung tertutup terhadap konfirmasi wartawan.
Baca Juga:
Jadi Panelis Saat Diskusi Panel, GM Obor Mas Gambarkan Peran Koperasi dalam Penyaluran KUR
Kontroversi materi debat calon Bupati Pakpak Bharat yang menyangkut tuduhan kultivasi tanaman ganja menimbulkan pertanyaan serius terhadap profesionalitas KPU dan panelis dalam mengelola debat. Ketidakjelasan dari KPU Pakpak Bharat terkait kontroversi ini semakin menguatkan kecurigaan masyarakat.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]