SUMUT.WAHANANEWS.CO - Debat kedua kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Samosir periode 2024-2029, yang digelar di Ball Room Hotel Grand Inna Medan, mengangkat tema "Transformasi dan Sinkronisasi Pembangunan dalam Rangka Memperkokoh NKRI". Kedua pasangan calon (Paslon) yang bertarung dalam debat ini adalah Freddy Lamhot P Situmorang, dan Andreas Bolivi Simbolon S.H (Paslon 1) serta Vandiko Timotius Gultom, S.T dan Ariston Tua Sidauruk (Paslon 2).
Fokus pada Pariwisata dan Pengelolaan Geopark
Baca Juga:
Nonton Aquabike di Danau Toba? Tenang, Ada Shuttle Bus Gratis!
Salah satu segmen penting dalam debat ini adalah fokus pada Pariwisata dan Cagar Budaya di Kabupaten Samosir. Moderator Feby Grace Hutajulu, didampingi Keriawan Sembiring, menanyakan strategi yang akan diterapkan oleh para kandidat untuk mengelola 81 objek wisata di Samosir, dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek utama dalam industri pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Moderator juga menanyakan target alokasi APBD untuk pembangunan pariwisata dan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, dimulai dari tahun 2025.
Jawaban Paslon 1: Fokus pada Pembenahan Situs Budaya dan Event
Freddy Lamhot P Situmorang, calon Bupati dari Paslon 1, menyampaikan rencana untuk membenahi situs budaya dan cagar budaya guna meningkatkan PAD Kabupaten Samosir dan menyelenggarakan beberapa event. Beliau juga menyinggung pembangunan pusat pengolahan kopi di Sigulatti dan lokasi pusat informasi Geopark Kaldera Toba yang terkena "kartu kuning" dari UNESCO.
Baca Juga:
Shuttle Bus Gratis untuk Kenyamanan Pengunjung Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba
Namun, Paslon 1 tidak memberikan jawaban yang spesifik mengenai target alokasi APBD untuk pariwisata dan target PAD yang diharapkan dari sektor pariwisata di tahun 2025.
Jawaban Paslon 2: Menekankan Sinergitas dan Kemajuan Pariwisata
Vandiko Timotius Gultom, S.T, calon Bupati dari Paslon 2, menekankan bahwa Kabupaten Samosir telah mengalami kemajuan di sektor pariwisata dan UMKM berkat sinergitas antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Beliau juga menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan di tahun 2023 mencapai satu juta pengunjung dan Kabupaten Samosir telah menghasilkan produk kopi dengan merk "Sakopi" dari pusat pengolahan kopi di Sigulatti.
Tantangan Geopark Kaldera Toba: "Kartu Kuning" dari UNESCO
Informasi yang di kutip dari Media VOA menyebutkan bahwa UNESCO memberikan "kartu kuning" kepada Geopark Kaldera Toba setelah tim penilai berkunjung pada 31 Agustus-4 September 2023. Peringatan ini dikeluarkan karena pemerintah Indonesia dinilai kurang aktif dalam mempromosikan Kaldera Toba. Hal ini menjadi tantangan bagi para kandidat untuk menunjukkan strategi mereka dalam meningkatkan promosi dan pengelolaan Geopark Kaldera Toba.
Pentingnya Visi yang Jelas dan Strategi yang Terukur
Debat ini menunjukkan pentingnya bagi para kandidat untuk memiliki visi yang jelas dan strategi yang terukur dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Samosir. Paslon 1 perlu memberikan jawaban yang lebih konkret mengenai target alokasi APBD dan PAD dari sektor pariwisata. Paslon 2 perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai strategi mereka dalam mempertahankan dan meningkatkan kemajuan pariwisata di Samosir. Kedua Paslon juga perlu menunjukkan bagaimana mereka akan mengatasi tantangan "kartu kuning" dari UNESCO terkait pengelolaan Geopark Kaldera Toba.
Debat ini diharapkan dapat membantu masyarakat Samosir dalam memilih calon pemimpin yang memiliki visi dan komitmen untuk memajukan pariwisata dan ekonomi daerah.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]