SUMUT.WAHANANEWS.CO, MEDAN - Jelang arus mudik Lebaran 1446 H, Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) bersama instansi terkait memperketat pengawasan terhadap angkutan umum dan kapal penyeberangan Danau Toba.
Dalam pemeriksaan kelaikan jalan (ramp check) tahap I, yang dilakukan pada 25-27 Februari 2025, ditemukan 214 kendaraan yang direkomendasikan peringatan perbaikan. Selain itu, tujuh sopir bus dan satu awak kapal dinyatakan positif narkoba setelah menjalani tes urine.
Baca Juga:
Dishub Sumut Gelar Ramp Check Serentak Mulai 25 Februari
Kadishub Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan menjelaskan, pemeriksaan dilakukan di berbagai terminal utama dan pool bus di Medan serta beberapa daerah lainnya di Sumut. Dari total 496 kendaraan yang diperiksa, hanya 282 unit yang memenuhi standar laik jalan, sementara 214 unit lainnya masih membutuhkan perbaikan.
"Kami menemukan sejumlah kendaraan yang harus dibenahi demi menunjang kelaikan jalan dan keselamatan penumpang, terutama saat arus mudik Lebaran," ujar Agustinus kepada wartawan di Medan, Rabu (5/3/2025).
Item-item yang direkomendasikan untuk diperbaiki antara lain: lampu utama, lampu rem, penyeka kaca, ban gundul, kaca depan retak, spion pecah, serta ketiadaan alat pemadam api ringan (APAR) dan kotak P3K.
Baca Juga:
Turunkan Angka Kecelakaan, Polres Cianjur Gelar Ramp Check Secara Acak
Berikut rincian kendaraan yang direkomendasikan peringatan perbaikan:
- Bus AKAP: 23 unit dari 76 yang diperiksa.
- Bus AKDP: 132 unit dari 314 yang diperiksa.
- Bus Pariwisata: 11 unit dari 24 yang diperiksa.
- Angkutan Barang: 48 unit dari 82 yang diperiksa.
"Jika operator butuk tidak juga memperbaiki item kendaran angkatannya sesuai yang kami rekomendasikan, pada ramp check tahap II, akan kami berikan surat peringatan," kata Agustinus.
Selain ramp check, Dishub Sumut bersama instansi terkait juga melakukan tes urine terhadap 383 sopir dan awak angkutan umum. Hasilnya, tujuh sopir bus terbukti menggunakan narkoba dan langsung diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjalani asesmen lebih lanjut. "Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 208 awak angkutan untuk memastikan kondisi fisik mereka sebelum beroperasi," tambah Agustinus.