Namun keesokannya Parlindungan memperoleh kabar bahwa Elfi Boru Simbolon tidak jadi dirujuk ke RSU H Adam Malik Medan, menurut penjelasan dari pihak RSU Bunda Mulia, bahwa ruangan di RSU Adam Malik Medan telah penuh. Oleh sebab itu Parlindungan bergegas menghubungi RSU Grand Medistra Lubuk Pakam untuk rujukan Seraya menuju ke RSU Bunda Mulia.
Setelah mendapat persetujuan dari RSU Grand Medistra, Parlindungan menyampaikan hal ini tersebut dan meminta agar pihak RSU Bunda Mulia segera mengeluarkan rujukan itu di karenakan Parlindungan melihat kondisi pasien yang kritis.
Baca Juga:
’Mangan Baggal’ di Danau Toba, Wali Kota Padangsidimpuan Kompak Aduk Kuali Besar Bareng Gubernur Sumut
"Pihak rumah sakit mengatakan, "nanti pak, ada dua pilihan, RSUD Pringadi Medan dan RSU Medistra," ujar Parlindungan menirukan perkataan pihak RSU Bunda Mulia Kisaran.
"Loh, ini kan RSU Grand Medistra sudah bersedia. Tinggal berangkat, ini kan taruhan nyawa, ini keluarga saya," ujar Parlindungan mengulang perkataannya kepada pihak RSU Bunda Mulia
Merasa kesal, Parlindungan bertanya ke pihak RSU Bunda Mulia kisaran, mana dokternya dan dijawab pihak RS, Nanti pak saya cari, dokter belum datang. Karena Parlindungan bersuara agak keras, dokter Binsar P Sitanggang pemilik RSU Bunda Mulia Kisaran, luar dari satu ruangan
Baca Juga:
Samapta Polres Simalungun Sukses Amankan Ibadah Perayaan Paskah di 10 Gereja Prioritas
"Pak Dokter, Boleh saya berbicara sebentar di ruangan, tanya Parlindungan kepada dr. Binsar P Sitanggang yang makai baju Kuning. Oh, tidak bisa, titik di depan itu saja," ujar Parlindungan mengulangi perkataan dr. binsar yang memasukkan untuk berbicara di depan pasien
Kepada dr. Binsar, Parlindungan pun kembali memohon agar pasien Elfi cepat dirujuk ke RSU Medistra namun Parlindungan mendapat ucapan Ketus dari dr. binsar
"Anda siapa? Mau ada apa ? Maksud anda siapa? dari mana?," tutur Parlindungan, menirukan kembali ucapan dr. Binsar kepadanya.