WahanaNews.co I Virus CORONA atau apapun namanya, yang sudah menggerogoti hampir diseluruh wilayah tanah air selama lebih dari setahun belakangan amat dirasakan dampaknya, salah satunya sektor industri perhotelan dan restoran.
Baca Juga:
Penemuan Kerangka Ibu & Anak di Bandung Barat, Polisi Ungkap Jejak Pembelian Sianida
Dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tercatat ada sekitar 10 hotel, penginapan, hingga restoran tak mampu lagi bertahan hingga yang akhirnya tumbang dan gulung tikar.
Wakil Ketua PHRI KBB Eko Suprianto mengungkapkan tumbangnya hotel dan restoran tersebut akibat pemasukan yang tak sebanding selama pandemi COVID-19 sementara beban operasional tetap tinggi.
Baca Juga:
Saksikan Laga Perdana Piala Presiden 2024, Jokowi: Makin Banyak Kompetisi, Makin Baik
"Ada sekitar 10 hotel dan restoran (yang tutup). Ya karena enggak bisa menanggung beban operasional," ungkap Eko saat dihubungi, Minggu (4/7/2021).
Menurunnya pemasukan hotel dan restoran di KBB terutama di kawasan wisata Lembang imbas dari penutupan objek wisata yang beberapa kali diterapkan. Terbaru, pemerintah tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 20 Juli mendatang.
Untuk hotel dan restoran memang masih diperbolehkan untuk buka, namun dengan adanya penutupan objek wisata ini dampaknya sangat terasa lantaran tak ada wisatawan yang bisa berkunjung mengingat wisata ditutup.
"Sepi dan ada beberapa yang tutup sementara karena wisatanya juga tutup," bebernya.
Para pengelola melakukan berbagai upaya demi bisa bertahan di antaranya dengan pengurangan tenaga kerja hingga penutupan operasional jika kondisinya tidak memungkinkan, contohnya saat kebijakan PPKM Darurat diterapkan.
"Di KBB, ada sekitar 4.700 karyawan yang tergabung dalam PHRI. Paling yang kerja cuma 10 persen untuk pemeliharaan. Jadi karyawan itu kerja hari ini untuk makan besok, pendapatan minim belum tentu punya tabungan," ucapnya.
Meski memberatkan, pihaknya tetap mendukung dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. "Kita tetap dukung kebijakan pemerintah, berharap penularan COVID-19 ini bisa dikendalikan dengan kebijakan terbaru ini," ujarnya. (JP)