"Penolakan ini dilakukan warga karena tidak menginginkan berdirinya pabrik di wilayah pemukiman mereka yang justru akan memberikan banyak dampak negatif, terutama terhadap gangguan kesehatan, kenyamanan dan aktifitas pendidikan dan ibadah yang pasti terganggu," ucapnya.
Selain itu, sambungnya lagi, dasar dari penolakan juga terkait adanya upaya pengkelabuhan dari proses pembelian lahan yang disebutkan awalnya untuk program sejuta rumah Jokowi, namun direalisasikan menjadikan pabrik kelapa sawit.
Baca Juga:
Oknum Polisi Tendang Kepala Wanita ODGJ di Labuhanbatu Karena Motornya Dibakar
Hingga saat ini, warga juga masih bertahan di posko perlawanan yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari pabrik dan tetap menolak pabrik beroperasi.
"Pabrik sudah off sejak 14 Juni kemarin. Karena bahan baku dilarang masuk ke pabrik oleh warga," tandasnya. [rum]