Sumut.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi relawan nasional MARTABAT Prabowo-Gibran, menilai bahwa pengembangan urban farming dan pelestarian kuliner khas daerah merupakan dua kunci strategis dalam mempercepat pembangunan kawasan metropolitan Medan–Binjai–Deli Serdang (Mebidang).
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyikapi langkah-langkah proaktif yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam mendorong pertanian urban dan ketahanan pangan.
Baca Juga:
Cianjur Gaspol Perbaiki Jalan Wisata, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Target 2,5 Juta Pengunjung
“Urban farming bukan hanya soal menanam di perkotaan. Ini adalah fondasi baru pembangunan ekonomi berbasis rakyat. Ia memperkuat daya tahan kota terhadap krisis pangan, sekaligus menghidupkan ekonomi lokal secara cepat dan berkelanjutan,” ujar Tohom, Sabtu (5/7/2025).
Menurutnya, konsep pertanian kota di wilayah metropolitan seperti Mebidang bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan sekaligus strategi konkret mengatasi stunting dan krisis gizi.
Hal itu dinilai sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan rakyat sebagai kekuatan utama dalam sistem pangan nasional.
Baca Juga:
Layak Dicontoh Wilayah Lain, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Desa Kertayasa Masuk Nominasi Pengelola Sampah Terbaik se-Jawa Barat
Tohom juga menyoroti pentingnya mengangkat kuliner lokal sebagai bagian dari strategi pembangunan.
“Kuliner khas daerah itu bukan sekadar identitas budaya. Ia adalah aset ekonomi yang bisa menggerakkan sektor UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi daya tarik wisata yang kuat. Maka sinergi antara urban farming dan kuliner khas akan menciptakan siklus ekonomi lokal yang sehat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tohom menilai, keberanian Pemerintah Kota Medan dalam mendukung program pertanian kota patut dijadikan model nasional.