Sumut.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyampaikan apresiasi terhadap uji coba pesawat amfibi (seaplane) yang mendarat langsung di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.						
					
						
						
							Langkah ini dianggap sebagai terobosan transportasi yang mampu mendorong Danau Toba menuju tingkat pariwisata kelas dunia.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Semakin Mendunia, MARTABAT Prabowo Gibran Minta Pemkab se-Kawasan Otorita Danau Toba Dukung Event Trail Of The King 17-19 Oktober 2025
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							MARTABAT menilai inovasi tersebut sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memperkuat konektivitas dan destinasi unggulan tanah air.						
					
						
						
							Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran KRT Tohom Purba menyampaikan bahwa hadirnya moda transportasi amfibi menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam membuka akses turis premium sekaligus mengangkat pamor Danau Toba di panggung global. 						
					
						
						
							“Ini bukan sekadar inovasi moda transportasi, tapi sebuah lompatan strategi. Danau Toba sudah saatnya hadir dalam peta destinasi dunia yang didukung teknologi dan konektivitas mutakhir,” ujar Tohom, Kamis (30/10/2025).						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kelestarian Lingkungan Kawasan Danau Toba untuk Status Green Card, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak 7 Pemda Stop Pembalakan Liar
								
								
									
	
								
							
						
						
							Menurut Tohom, pembangunan sektor pariwisata bukan hanya soal fasilitas dasar, tetapi juga kesanggupan menghadirkan pengalaman baru dan nilai tambah bagi wisatawan. 						
					
						
						
							Ia menilai uji coba seaplane dari Bandara Silangit menuju perairan Mariana Resort di Samosir menjadi sinyal kuat bahwa Sumatera Utara siap mengadopsi konsep pariwisata premium tanpa meninggalkan kearifan lingkungan. 						
					
						
						
							“Mobilitas udara berbasis air ini akan menciptakan ekosistem wisata modern: cepat, aman, dan eksklusif. Wisatawan global yang terbiasa terbang langsung ke danau-danau ikonik seperti di Kanada atau Selandia Baru kini bisa menemukan pengalaman setara di Tanah Batak,” tambahnya.