WahanaNews.co I Wakil Bupati Deli Serdang HM. Ali
Yusuf Siregar menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan persiapan
pembelajaran tatap muka di sekolah wilayah Prov. Sumatera Utara, di aula Tengku
Rizal Nurdin, rumah dinas Gubernur, Medan Rabu (30/06/2021).
Baca Juga:
Tertunda 2 Tahun, Kini Calon Jema’ah Haji Kabupaten Deli Serdang Segera Berangkat
Hadir mendampingi HM. Ali Yusuf Siregar Kadis Kesehatan dr.
Ade Budi Krista, Kepala BPBD Drs. Zainal Abidin Hutagalung, Plt. Kasatpol PP
Darwis Mahadi Sianipar dan mewakili Dinas Pendidikan.
Rakor dipimpin Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut)Musa
Rajekshah, antara Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumut sepakat untuk
menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas hingga bulan Agustus
mendatang.
Baca Juga:
Ini Hasil Seleksi PPDB 2022- 2023 Tahap I SMA & SMKN Se -Sumut
"Hasilnya seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumut sepakat
untuk menunda pelaksanaan PTM terbatas hingga bulan Agustus mendatang," ujar
Wagub Musa Rajekshah.
PTM terbatas ini ditunda dari jadwal yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat yakni 12 Juli 2021.
Ditunda bukan berarti sistem pembelajaran berhenti, sistem
belajar tatap muka saja yang ditunda, sembari melihat perkembangan keadaan
kesehatan dan perkembangan Covid 19 di wilayah-wilayah yang ada di Sumut.
"Perkembangan keadaan kesehatan dan perkembangan Covid-19 di
wilayah-wilayah yang ada di Sumut, akan dipantau hingga Agustus nanti baru kita
umumkan kembali," kata Wagub Musa Rajekshah
Wagub juga menjelaskan bahwa pembelajaran di tahun ajaran
baru, serta penerimaan siswa baru akan tetap dilaksanakan dengan menerapkan
sistem online dan pertemuan secara daring. Menunggu keadaan yang membaik.
Ijeck juga meminta agar Dinas Pendidikan berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Sumut, untuk memenuhi persentase
vaksinasi pada tenaga pendidik.
"Pendidikan itu tidak bisa berjalan sendiri, kita harapkan
Dinas Kesehatan pun bisa sejalan, begitu pun Satgas Covid-19 yang ada di Sumut,
harus terus melakukan pengawasan, mengawal vaksinasi terus bisa berjalan dan
tidak terjadi klaster-klaster baru. Untuk vaksin, Presiden Joko Widodo pun
sudah memperbolehakn usia di atas 18 tahun untuk melakukan vaksin, untuk itu,
Sumut pun akan meminta tambahan vaksin pada Pemerintah Pusat," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Syaifuddin
mengatakan, untuk tenaga pengajar yang berada di tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) sudah mencapai 70% yang sudah divaksin.
Selebihnya itu belum divaksin karena memang tidak memenuhi
syarat untuk diberikan vaksin.
"Ada yang memang memiliki penyakit tertentu, atau ketika
hendak divaksin dia sedang sakit," ujarnya.
Dinas Pendidikan juga sudah membentuk tim, yang akan
bertugas memberikan pengetahuan pada orang tua dan tenaga pendidik, tentang apa
yang harus dilakukan saat pembelajaran di masa pandemi ini. Nantinya tim
tersebut juga akan melakukan evaluasi, apakah di bulan Agustus mendatang bisa
diterapkan atau tidak PTM terbatas di Sumut ini.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah
menjelaskan, saat ini penambahan jumlah kasus positif terpapar Covid-19
berkisar 100- 200 orang.
"Walau pun penambahan kasus kita tinggi, tapi
ketersediaan tempat tidur kita masih berada diangka 35%, artinya jika ditinjau
dari jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) kita masih berada pada zona hijau,"
terangnya. (tum)