"Ada sejumlah uang yang dikumpulkan oleh panitia untuk
tujuan memberangkatkan saya ke Tapanuli. Tapi uang itu tidak pernah sampai ke
tangan saya, karena ada anggota panitia yang menyeleweng, karena itu saya tidak
jadi pergi ke Sumatra. Dan selama beberapa tahun kemudian persoalan pembuatan
gambar Sisingamangaraja dilupakan," kata Sibarani dalam Perjuangan Pahlawan
Nasional Sisingamangaraja XII.
Baca Juga:
Miris! Ribuan Tenaga Honorer Pemkot Taput Diberhentikan, Surat Edaran Jadi Acuan
Pada 1957, Joramel Damanik, tokoh Batak yang memiliki
penerbitan, mengirim pelukis terkenal, Zaini, ke Sumatra Utara untuk menemui
keluarga Sisingamangaraja XII.
Lukisan Sisingamangaraja XII yang dibuat Zaini ditolak
keluarga Sisingamangaraja XII karena kelihatan terlalu gemuk.
Baca Juga:
Guncangan Terasa hingga Malaysia, Dampak Gempa Taput dan Madina Meluas
"Bila saja Zaini memakai logika sedikit, dia akan menyadari
bahwa seorang pemimpin yang bergerilya dan terus-menerus mengadakan long march
di hutan belantara dan daerah berbatu di Dairi selama lebih kurang 20 tahun,
tidak mungkin berbadan gemuk atau bertubuh penuh lemak," kata Sibarani.