Sibarani meminta bantuan seorang tua marga Sinambela untuk
memakaikan pakaian kepada Patuan Sori. Orang tua itu mengenal Sisingamangaraja
XII sekaligus sebagai pengantar surat-surat Sisingamangaraja XII kepada para
panglimanya atau raja-raja lain.
Baca Juga:
Miris! Ribuan Tenaga Honorer Pemkot Taput Diberhentikan, Surat Edaran Jadi Acuan
Selama beberapa hari, Patuan Sori dengan memakai pakaian
Sisingamangaraja XII berpose di hadapan Sibarani.
Sibarani menyelesaikan lukisan Sisingamangaraja XII di rumah
iparnya di Medan yang tak jauh dari rumah Raja Barita Sinambela. Setelah
selesai, Raja Barita Sinambela dan seorang tua marga Sinambela merestui lukisan
Sisingamangaraja XII karya Sibarani.
Baca Juga:
Guncangan Terasa hingga Malaysia, Dampak Gempa Taput dan Madina Meluas
Sibarani menyerahkan lukisan Sisingamangaraja XII kepada
Kolonel Rikardo Siahaan untuk diserahkan kepada Presiden Sukarno pada 10
November 1961.
Namun, tidak jadi karena menunggu seorang ibu tua berusia 72
tahun, anak Sisingamangaraja XII. Dia mengaku kakak dari Lopian, putri
Sisingamangaraja XII yang meninggal bersama ayahnya.