WahanaNews.co | Cerita
penggerebekan Kampung Ambon, Kedaung Kali Angke,
Cengkareng, Jakarta Barat, tak kunjung usai. Digerebek. Kemudian bergeliat
lagi. Digerebek. Bergeliat lagi. Lokasi itu bak surga bagi pemburu narkoba.
Kerap dijadikan tempat penyalahgunaan maupun peredaran
narkoba, polisi bakal merubah Kampung Ambon menjadi Kampung Tangguh Jaya (KTJ).
Baca Juga:
Resmikan Kantor Lurah Kampung Dalam, Ini Pesan Bupati Karo!
Demikian disampaikan oleh Humas Polda Metro Jaya
Kombes Pol Yusri Yunus saat melakukan konferensi pers di Polres Metro Jakarta
Barat, Senin (10/5/2021).
Menurut Yusri, Kampung Ambon perlu ada intervensi
bukan hanya dari Polri dan TNI saja, melainkan semua elemen masyarakat.
"Disini perlunya intervensi bukan cuma polisi
saja. di Kampung Tangguh itu ada TNI ada Polri, dan yang dikedepankan adalah pemerintah
daerah," jelas dia.
Baca Juga:
Kompor Gas Meledak, Rumah Dikampung Jawa Terbakar dan Kaki Sakiman Luka Bakar
Yusri menegaskan, perubahan Kampung Ambon menjadi
Kampung Tangguh bukan hanya bertujuan untuk menurunkan angka Covid-19,
melainkan agar warga disana bisa aktif.
Kata Yusri, nantinya di sana akan dibuatkan seperti
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi warga Komplek Permata atau Kampung Ambon
agar lebih produktif dan bisa hasilkan uang secara mandiri.
Salah contohnya, sambung Yusri, yaitu dengan membuat
kolam yang nantinya digunakan untuk budidaya ikan lele untuk warga sekitar komplek.
Untuk mensukseskan Kampung Tangguh itu, nantinya akan
ada petugas polisi dari Brimob dan Sabhara yang akan berjaga.
Adapun, kata Yusri, pihaknya juga akan membuat
beberapa posko atau pos di kawasan komplek tersebut yang rencananya digunakan
untuk tempat pelatihan keterampilan
"Bagaimana upaya kita dari pemerintah daerah akan
koordinasi untuk menghilangkan image sebagai kampung narkoba, bebas dari
narkoba," tambah dia.
Sebagai informasi, dilansir dari satumaluku.id,
Kampung Ambon, sejatinya Komplek Permata. Nama Kampung Ambon lebih disebabkan
oleh sebutan warga Jakarta lantaran para penghuni perumahan tersebut adalah
orang-orang Maluku.
Masa awal kepindahan warga Ambon ke Komplek Permata,
kejahatan yang muncul adalah pemalakan. Kondisi ini terus berlangsung hingga
tahun 1990-an.
Perjudian sabung ayam juga sempat tenar pada periode
1990 ke atas. Dahulu Polisi seringkali menggerebek judi sabung ayam.
Belakangan, narkoba muncul, walaupun sesungguhnya tidak semua warga Kampung
Ambon atau Komplek Permata terlibat dalam bisnis narkoba. (Tio)