WahanaNews.co IKonstruksi bangunan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geothermal yang dikelola PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) terbakar di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (14/5/2021) siang.Akibat kejadian itu, warga berkumpul dan berduyun-duyun menjauh dari kemungkinan jangkauan asap itu. Apalagi, posisi desa berada lebih tinggi dari lokasi Wellpad itu. Pasalnya, pada 25 Januari 2021 lalu, gas beracun senyawa H2S dari Wellpad, menyebabkan kematian 5 warga desa itu."Aromanya masih menyengat, apalagi lokasinya dekat rumah," kata Riski, warga Sibanggor Julu.Riski mengaku tidak berani mendekat apalagi selama ini trauma peristiwa gas beracun masih tertanam di benak masyarakat.Kejadian itu berlangsung bertepatan saat sebagian besar warga menjalankan ibadah salat jumat. Dan pekerja yang bekerja di lokasi Wellpad sebagian besar merupakan tenaga kerja asing."Pekerja sebagian masih ada yang bekerja di sana. Waktu azan pertama, memang asap sudah terlihat. Tapi pas sudah selesai salat, asap hitam pekat sudah membumbung tinggi," kata Ikbal Nasution, warga desa.Api berhasil dipadamkan berselang sekitar 2 jam pasca peristiwa ini. Dengan menurunkan armada pemadam kebakaran Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal: Sementara ini, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang menghanguskan mesin-mesin pengubah energi panas bumi menjadi daya listrik itu.Kepala Kepolisian Resort Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi belum memberikan pernyataan seputar peristiwa ini. Begitu pun ketika ditanya melalui kontak aplikasi perpesanan miliknya, ia tidak memberikan jawaban.Sementara itu, Head of Corporate Affairs PT SMGP Syahrini Nuryanti membenarkan kejadian kebakaran tersebut. Namun ia belum bersedia memberikan penjelasan lain terkait kronologi dan data pekerja di dalam lingkungan Wellpad saat peristiwa itu berlangsung."Benar terjadi kebakaran di salah satu wellpad kami, saat ini api sudah berhasil dipadamkan dan sedang dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada lagi titik api dan juga untuk mengetahui asal sumber kebakaran tersebut," ujar Syahrini."Untuk statement yang lebih lengkap harus menunggu setelah proses pengecekan selesai," tambahnya. (tum)