SUMUT.WAHANANEWS.CO - Kekecewaan mendalam dirasakan siswa kelas XI jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) SMKN 1 Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Mereka telah membayar biaya baju praktek sebesar Rp270.000 sejak tahun lalu, namun hingga kini seragam tersebut belum juga diterima. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pengelolaan dana dan transparansi di sekolah tersebut.
Seorang siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya. "Kami sudah membayar Rp270.000 untuk baju praktek sejak tahun lalu. Tahun 2025 ini kami akan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), tetapi baju praktek belum juga ada," ujarnya. Ketiadaan seragam ini dikhawatirkan akan mengganggu proses pembelajaran dan pelaksanaan PPL.
Baca Juga:
2 Tersangka Kasus Penipuan Investasi Bunga Zainal Rp6,2 Miliar Ditahan
Menanggapi hal tersebut, awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah SMKN 1 Kualuh Hulu, Eva Saragih, pada Kamis (6/2/2025). Eva Saragih membenarkan adanya pengutipan biaya baju praktek sebesar Rp270.000 per siswa. Ia menjelaskan bahwa proses pengadaan baju praktek ditangani oleh Kepala Jurusan (Kajur) ATP, Juna, dan dibeli secara online dari sebuah konveksi di Jawa.
"Memang benar, siswa kelas XI telah membayar biaya baju praktek. Namun, sampai saat ini baju tersebut belum datang. Saya sudah menanyakan kepada Pak Juna, dan katanya baju praktek belum dikirim. Kami sudah memberikan uang muka (DP), dan saya khawatir pihak sekolah telah menjadi korban penipuan," ungkap Eva Saragih.
Lebih lanjut, Eva Saragih menambahkan bahwa jumlah siswa kelas XI yang mengikuti program ATP sekitar 100 orang. Namun, hingga saat ini masih ada beberapa siswa yang belum melunasi pembayaran baju praktek. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah akan menuntut pertanggungjawaban dari Kajur ATP untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Baca Juga:
Bukan Hanya Pemerasan, Polda Bongkar Dugaan Penipuan Rp6,5 M di Kasus AKBP Bintoro
[Redaktur: Hadi Kurniawan]