WahanaNews.co I Guru Besar Institut Agama Kristen
Negeri (IAKN) Tarutung Prof. Ir. Yusuf Leonard Henuk, M.Rur.Sc., Ph.D, dengan
tegas menolak rencana transformasi IAKN Tarutung menjadi Universitas Umum yang
diusulkan Bupati Kabupaten Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan kepada Presiden
Joko Widodo tertanggal 28 Januari 2021.
Baca Juga:
Percepatan Pembangunan dan Peningkatan SDM, Pemkab Samosir MoU dan MoA dengan IAKN Tarutung
Prof. Yusuf melihat, upaya Bupati Tapanuli Utara untuk
mencapai ambisinya menjadikan IAKN Tarutung menjadi Universitas Umum dengan
nama sementara Univeritas Tapanuli Raya (UTARA) telah berani mencantumkan
data-data yang manipulatif.
"Terlihat penyajian-penyajian data bohong dalam proposal
pendirian UNTARA, yakni penyajian data jumlah mahasiswa/wi tahun 2006-2019.
Terlihat data mahasiswa/wi angkatan tahun 2015 dihilangkan, padahal mereka
sudah Wisuda," kata Prof. Yusuf.
Baca Juga:
Puluhan Mahasiswa IAKN Tarutung KKN di Pakpak Bharat
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara harus mau
menerima secara lapang dada rencana peningkatan status IAKN menjadi Universitas
Kristen Negeri, bukan menjadi Universitas Umum.
"Kalau mau aman, Bupati harus datang kesini (IAKN) biar kami
dua ke Jakarta menghadap Menteri Agama wujudkan ini Univeritas Kristen Negeri.
Supaya saya tidak lapor dia dengan Profesor Marlon Sihombing karena proposal
itu sudah merugikan nama baik IAKN dengan penyajian data bohong," tegas Prof. Yusuf, Selasa (6/04/2021).
Ia mengatakan dirinya sudah menemukan foto-foto kegiatan
mahasiswa baru IAKN Tarutung Tahun Ajaran 2015 sebagai barang bukti, jika nanti
diperlukan dalam membuat laporan dugaan memanipulasi data mahasiswa IAKN Tarutung
tahun 2015.
Seperti diketahui, di Indonesia Universitas Kristen Negeri (UKN)
sampai sekarang belum ada. Yang ada adalah Institut Agama Kristen Negeri (IAKN)
tersebar di berbagai wilayah Nusantara.
Perguruan tinggi Agama Kristen dengan lebel Univeritas Negeri nantinya jika
pemerintah menyetujui, maka yang pertama di Indonesia adalah Univeritas Kristen Negeri
Tarutung. Hal inilah yang kini sedang dipersiapakan Rektorat IAKN Tarutung.
IAKN Tarutung awal mulanya adalah Pendidikan Guru Agama Atas
Kristen/Protestan (PGAA) dengan status Swasta berdiri sekitar tahun 1968 di
Sigompulon -Tarutung.
Sekolah ini mendidik calon-calon tenaga Guru Agama Kristen
yang memiliki kemampuan mengajar di Sekolah Dasar dan sekolah lainnya.
Tahun 1970 PGAAP diserahkan kepada pemerintah untuk
mengelolanya, maka sekolah ini berubah status dari Swasta menjadi Negeri.
Sejak saat itu IAKN Tarutung telah banyak menelurkan
guru-guru agama Kristen yang tersebar diseluruh nusantara sampai sekarang.
Kemudian, dimasa kepemimpinan Nikson Nababan menjadi Bupati pada
periode ke-2, IAKN Tarutung hendak ditransformasikan menjadi Universitas Umum.
Namun, secara terang terangan Rektorat IAKN
menolak usulan tersebut dengan berbagai pertimbangan dan argument. (tum)