Bunga mengaku dirinya bermula diajak oleh terlapor untuk jalan-jalan namun setelah terlapor dan korban bersama kedua teman lainnya, keempatnya datang ke sebuah kos-kosan di Jalan HM. Joni/ Pasar Merah tak jauh dari supermarket Irian.
"Aku dibawanya ke kos-kosan dan sesampainya kami disitu kedua teman ku diberikan uang kepada terlapor untuk membeli makanan, usai mereka pergi lalu si terlapor berinisial HB mengunci pintu," akunya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Lalu sambung Bunga, ia sempat mempertanyakan apa yang akan dilakukan HB, tiba-tiba tubuh korban ditolak dan terjatuh diatas kasur. Korban sempat berdiri dan melawan namun terlapor kembali menolak korban.
"Aku bilang mau ngapain kau, dia bilang uda tenang aja, aku bilang jangan nanti aku hamil, tapi dia tetap paksa aku, HB membuka seluruh pakaian ku, lalu HB membekap mulut ku dan kedua tanganku di pegang dengan satu tangan HB lainnya," ungkapnya.
Bunga mengatakan dirinya digagahi, korban sempat melawan, namun karena bekapan dan tangannya di pegang terlapor cukup kuat sekuat sehingga korban tak berdaya.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
"Disitu aku melawan tapi aku tak berdaya karena mulutku dibekap menggunakan tangannya, usai dia puas melakukan itu tak lama aku bilang ama dia akan mengadukan ini ke orang tuaku," akunya.
Tak lama kemudian kedua temannya datang, lalu korban mengadu kepada temannya berinisial A bahwasanya dia sudah digagahi. Lalu A menyarankan untuk memberi tahukan kepada orang tua korban.
"Kata A kepada terlapor bagaimana kalau sudah ketahuan orang tuanya, jawab si terlapor uda diam aja kau bukan urusan kau, lalu aku pulang sampai di Swalayan Irian aku dijemputnya (pelaku-red) dan akhirnya kami pulang ke rumah setelah beli ayam penyet," ujarnya.