Karena itu, persoalan ini harus cepat selesai. Sebab pelaku yang menjadi korban itu juga telah dilaporkan oleh pihak keluarga korban Ovi di Mapolsek Medan Area. Dari penganiayaan yang dilakukan oleh Padil tersebut, pelaku Pilu (ayah Padil) telah dijebloskan ke penjara Polsek Medan Area.
Dengan adanya Ketua PAC PP Medan Area terlibat dalam penganiayaan itu, salah seorang pelaku, malah membuat pengaduan ke Polrestabes Medan dan diterima oleh petugas. Laporan pengaduan pelaku terhadap Ketua PAC PP Medan Area, diduga ada aktor intelektualnya yakni berinisial RH.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Seperti rekaman video diduga setingan yang telah diedit oleh pelaku intelektual untuk menyudutkan Ketua PAC PP Medan Area Joko Tarigan.
Kata Ovi, sudah ada permainan. "Laporan pengaduan itu mereka itu rekayasa, "ucap Ovi yang didampingi ibu kandungnya Riri (50) bersama dua orang temannya Akbar Maulana (20) dan Fatir (13), dua orang saksi mata yang melihat langsung peristiwa pengeroyokan yang dilakukan satu keluarga residivis terhadap Ovi.
Kata Ovi, laporan pengaduan Fadil ke Polrestabes Medan penuh rekayasa, agar dia tidak ditangkap, karena dia merupakan salah satu pelaku yang ikut memegangi kedua tangan korban bersama iparnya, Indra agar pelaku Pilu, leluasa memukulinya di depan toko GMT Jalan Sutrisno. Selain itu, bekas penganiayaan juga tidak ada di wajah Fadil.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
"Kejadiannya pada hari Selasa (5/4/2022) setelah kejadian saya dianiaya mereka, saya jumpa Padil di Polsek Medan Area, dan setiap hari juga dia kulihat bekerja di toko GMT, jadi tidak benar dia dianiaya apalagi sampai opname," beber Ovi.
Sementara Riri (50) ibu kandung Ovi meminta pada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku-pelaku lain penganiayaan anaknya.
"Karena dengan adanya laporan pengaduan pelaku Padil ke Polrestabes Medan seakan-akan dia menjadi korban dan anak saya menjadi pelaku," ucap Riri seraya meminta kepada pihak Polrestabes Medan untuk jeli melihat kasus ini. Yang diduga ada aktor intelektualnya dibalik laporan Padil.