Bagi Oppu Dika Sinaga ada ketentuan-ketentuan tertentu agar Pandaram
atau Pardoton bisa menghasilkan tangkapan ikan yang baik dari Danau
Toba. Mulai dari mempersiapkan doton yang biasa disebut "Pauli Doton,
Mangikkot-ikkot, atau Manopong Doton" sejumlah rangkaian yang harus
dilalui.
Baca Juga:
Potensi Perpecahan Tinggi, MARTABAT Prabowo-Gibran Imbau Masyarakat Kawasan Otorita Danau Toba Bentuk 7 Kabupaten/Kota dan 300 Desa Baru Ketimbang Provinsi Tapanuli
Manopong Doton, berarti bermain dengan hitungan,
menghitung mata jaring pada Doton. Doton tidak dapat dipasang ke
danau bila tidak ada ramo (pelampung). Jarak ramo pertama dengan ramo
kedua dan selanjutnya tentu diikat berdasar jumlah hitungan topongan yang sudah
ditentukan. Satu hitungan topongan pun tidak ada yang boleh meleset.
Bila hitungan lebih atau kurang, risiko kerusakan Doton
tinggi serta tangkapan ikan tidak berhasil baik. Hitungan topongan yang tepat
mampu menangkap ikan dengan baik. Membalut tanpa mencekik ikan, sehingga ikan
mampu bertahan hidup lebih lama.
Baca Juga:
Status Kaldera Jangan Sampai Dicabut dari Kawasan Otorita Danau Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan Pemprov Sumut Segera Penuhi Peringatan Keras UNESCO
Topongan yang tidak tepat, akan mengakibatkan doton
mudah terkoyak bila ikan yang ukurannya jauh lebih besar menabrakkan diri ke doton.
Manopong bagi pandaram, harus membutuhkan konsentrasi penuh. Kesulitan
manopong doton bukan hal yang gampang dikerjakan.