Febry Siallagan mengatakan, Komunitas Anak Tao berfokus pada
edukasi melalui beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain, focus group discussion,
pembentukan komunitas pardoton, perlombaan manopong doton, edukasi ekosistem danau
toba, penaburan 20.000 benih ikan jahir dan 200 benih, endemik toba, lomba menghias
solu, pameran kuliner ikan danau toba, pemutaran film semi documenter Ahu
Pardoton hingga penanaman dan 100 bibit pohon yang tentu harus diikuti
perawatan dan bukan sekedar ditanam.
Baca Juga:
ASDP Danau Toba: e-Tiketing Mencegah Antrian Panjang di Dalam dan di Luar Pelabuhan
Dalam rangkaian menurunkan perahu ke Danau Toba atau Poda
Patuat Solu, biasanya ada ritual tertentu.
"Manduda nitak asa horas-horas mamakke, jala
dapot-dapotan mabbuat dekke. Jala dipangido i tu Par Aek Silio-tio. Ima
na di dok Namboru Saneang Naga Laut, (menyajikan itak, sebagai media doa
agar kita sehat-sehat dalam memakai solu dan mendapatkan ikan yang banyak dari
Danau Toba)," kata Oppu Disnan Sigiro tempo hari.
Baca Juga:
F1 Powerboat: Kemenko Marves Kritik Bupati Toba Soal Sampah
Itak ini yang dipakai khusus untuk ritual yang berhubungan
dengan Danau Toba kata Oppu Disnan, adalah itak Gaburgabur. Tujuannya, agar
seperti filosofhy itak tersebut, Pandaram bisa memperoleh kemakmuran. (Itak
adalah olahan tepung dari beras mentah yang dicampur dengan gula merah dan
kelapa yang sudah diparut, penyajianya tidak dimasak).