Anggapan keliru dan sesat pikir mengatakan kearifan budaya,
kearifan lokal telah ketinggalan zaman (out of date), kampungan, ndeso dari
segelintir orang dan/pihak mabuk budaya luar dengan sombong, angkuh, pongah
meninggalkan, menanggalkan dan membuang karakter jati diri bangsa diawariskan
leluhur Nusantara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Baca Juga:
Mama Dada Mu Ini Dada Ku
Padahal Indra Gandhi (1974) dengan tegas mengatakan,
"Tidak semua yang modern itu baik, demikian juga tidak semua yang lama itu
baik atau buruk."
Baca Juga:
Perseteruan Kandidat Penghuni Sorga
Dan perlu diingat, pendekatan budaya (culture approach)
relatif lebih tepat, akurat dan berhasil menemukan solusi dan pemecahan masalah
(problem solving) karena menyentuh relung-relung hati nurani dan pikiran paling
dalam karena bersentuhan dengan karakter jati diri spesifik adat budaya
pribadi, komunitas bersangkutan.
Mencari solusi pemecahan masalah dengan pendekatan budaya
(culture approach) sejatinya langkah tepat dan akurat karena langsung menyentuh
akar masalah sehingga lahir "Siboru puas siboru bakkara, Molo dung puas
sae soada mara" artinya bila suatu masalah telah diurai dan dibicarakan
komprehensif paripurna melalui musyawarah mufakat dengan memosisikan
pihak-pihak dalam keseimbangan, kesetaraan, kesederajatan maka tidak ada merasa
dirugikan ataupun tersakiti, terzolimi, dll.