DELISERDANG.WAHANANEWS.CO ‐ Permasalahan stunting merupakan isu kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang telah melakukan berbagai langkah dimulai dari intervensi spesifik dan sensitif yang ditujukan langsung kepada balita stunting di wilayah Deli Serdang.
Langkah tersebut telah dilakukan secara masif, seperti intervensi serentak penanganan stunting, pada bulan Juni 2024 lalu.
Baca Juga:
Wamendagri Bima Arya Sebut Tak Ada Intervensi Partai Coklat di Pilkada 2024
"Melalui intervensi ini, kita berupayai menangani penyebab langsung dan penyebab tidak langsung dari stunting," kata Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Ir Wiriya Alrahman MM, pada Rapat Review Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Deli Serdang di Wing Hotel Kualanamu, Senin (16/12/2024).
Data balita stunting, lanjut Pj Bupati, telah diperoleh melalui Dinas Kesehatan. Balita yang mengalami gangguan gizi ditangani dengan pemberian makanan tambahan yang bersumber dari dana Puskesmas, Dana Desa (DD) dan dana dari program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
"Program BAAS terbukti efektif dan sangat perlu kita lanjutkan tahun depan. Mengingat kebutuhan gizi adalah hal yang sangat krusial untuk dipenuhi pada anak stunting dengan keluarga kategori desil 1-5. Apabila anak stunting berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang sudah baik," jelas Pj Bupati.
Baca Juga:
Wakil Bupati Labura Ikuti Kick Off Intervensi Stunting Se-Sumut
Pj Bupati meminta, Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan di desa harus melakukan pembinaan dan pemantauan secara komprehensif dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi anak stunting dan sudah mempunyai rekomendasi menu pangan bergizi dari ahli gizi. Hal itu sebagai dasar bagi desa untuk melakukan pembinaan dan untuk menggunakan dana desa yang ada.
"Beberapa langkah strategis yang perlu kita perkuat, antara lain edukasi gizi bagi remaja, pembinaan bagi calon pengantin (catin) agar memiliki pemahaman terkait kesehatan reproduksi dan gizi, pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting, penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Semua upaya tersebut harus terus kita tingkatkan kualitasnya demi mencapai target penurunan angka stunting yang lebih rendah," terang Pj Bupati lagi.
Pj Bupati berharap, rapat review tersebut bisa menghasilkan evaluasi mendalam terhadap upaya yang telah dilakukan. Sebab, perlu diketahui apa langkah-langkah yang sudah memberikan dampak nyata dalam penanganan stunting, serta sejauh mana pemanfaatan anggaran yang telah dialokasikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. "Dengan begitu, kita dapat menyusun strategi yang lebih efektif ke depannya," harap Pj Bupati.