Sebelumnya, General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, dalam sambutannya mengatakan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Jika hal ini terus dibiarkan, sampah tersebut akan menjadi gulma, yang akan melahirkan persoalan bagi masyarakat.
"Jika tidak dikelola dengan baik dan berkelanjutan, sampah akan memberikan mudharat yang sangat banyak," ungkap Rahmat.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
Rahmat membuat perumpamaan atas peristiwa kelam longsor sampah yang terjadi di TPA Leuwigajah, Kota Cimahi, pada bulan Februari 2005 silam. Longsoran gunung sampah menyapu dua pemukiman penduduk. Kedua pemukiman yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari TPA Leuwigajah itu langsung luluh lantak tertimbun sampah.
"Lebih dari 100 jiwa meninggal, akibat longsoran sampah yang terjadi di TPA Leuwigajah. Ini menjadi cermin agar peristiwa kelam tersebut tidak terulang," harapnya.
Dalam peringatan HPSN tahun ini, sambung Rahmat, pihaknya mengenalkan sistem ekonomi sikular dalam pengelolaan sampah dan site wide cleanup day. Memberikan pemahaman kepada pelajar dan kelompok masyarakat mengenai nilai-nilai pengelolaan sampah.
Baca Juga:
Tak Ada Lagi Impor Sampah Plastik, Menteri Hanif Siap Awasi dan Tindak Pelanggar
"Kita akan terus mengedukasi serta memberikan pendampingan kepada masyarakat, mengenai pengelolaan sampah yang baik dan bernilai ekonomis. Kita juga telah memberikan arahan kepada karyawan PTAR untuk berperan aktif dalam pengurangan dan pengelolaan sampah," pungkasnya.
Di penghujung acara, PTAR mengajak peserta seminar untuk melakukan aksi nyata, mengumpulkan sampah di pasar Batangtoru. Peserta seminar dibagai dalam 9 kelompok, menyasar pasar Batangtoru untuk berburu sampah. [tum]