SUMUT.WAHANANEWS.CO - Kasus penganiayaan yang menimpa Roy Erwin Sagala memasuki babak baru yang menegangkan. Setelah desakan bertubi-tubi dari penasehat hukum korban, praktisi hukum, pengamat, dan Ormas, akhirnya Polres Dairi resmi menyita DVR CCTV dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban diketahui telah melaporkan Wakil Bupati Dairi atas dugaan penganiayaan ke Polres Dairi.
Kepada WahanaNews.co Supri Darsono Silalahi, penasehat hukum korban, memberikan apresiasi terhadap langkah Polres Dairi. Namun, apresiasi tersebut dibumbui rasa skeptis. "Walaupun saya apresiasi penyitaan DVR CCTV, tetapi kita masih menunggu hasil Labfor Polda Sumut," ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga:
Kasus Roy Erwin Sagala: Puspha Desak Kapolda Sumut Pecat Kapolres Dairi, Diduga Berpihak!
Ia mengungkapkan keraguannya pada penyitaan DVR CCTV. Karena sebelumnya pihak penyidik pertama kali menyita rekaman cctv yang dimulai dari tanggal 6 Januari 2025 dari TKP, sementara kejadian penganiayaan terjadi pada 4 Januari 2025. "Apakah rekaman penganiayaan klien saya pada tanggal 4 Januari ada di dalam DVR tersebut? Ini yang kita tunggu," tambahnya.
Lebih lanjut, Supri menegaskan, jika ditemukan rekaman CCTV yang telah direkayasa, maka akan ada tindakan hukum tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat. "Jika ada manipulasi, ini adalah tindak pidana tersendiri!," tegasnya.
Hal senada dikatakan Ketua Dewan Pembina DPP Martabat Prabowo Gibran, Ukkap Marpaung ia meminta agar rekaman cctv pemukulan terhadap Roy harus lengkap.
Baca Juga:
Berlarut-larut, Kasus Penganiayaan Roy Erwin Sagala di Dairi Tuai Kecaman
"Saya mohon cctv itu harus bersih tanpa ada mainan mainan diatas cctv itu, artinya harus transparan dan bersih lah tanpa harus ada hal hal menimbulkan praduga tidak bersalah terhadap cctv nanti," ujarnya di rumah aspirasi anggota DPR RI Hinca IP Pandjaitan di Jalan Sisingamangaraja Kota Medan beberapa waktu yang lalu.
Ia juga meminta agar Polres Dairi harus bekerja maksimal agar warga Kabupaten Dairi puas melihat kinerja kepolisian Dairi.
"Kita lihat di tayangan televisi Kapolri menyatakan polisi harus siap dikritik. Kritikan itu bisa menjadi solusi, jadi kalau dalam hal ini menjadi solusi kan baik? Jadi mari sama sama kita dukung, jangan ada rekayasa cctv dan harus transparan," pintanya.
Saat dikonfirmasi Kapolres Dairi AKBP Faisal Andri Pratomo hingga berita ini diterbitkan belum membalas.
[Redaktur: Dedi]