“Kemacetan sekarang ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta, kota-kota besar misalnya Medan, Bandung, Surabaya, Makassar dan kota-kota besar yang lainnya mulai mengalami macet, yang sudah mulai harus kita perhatikan,” ujarnya.
Presiden pun mendorong pengembangan dan penggunaan transportasi massal di kota-kota besar sekaligus mengurangi ketergantungan kepada kendaraan pribadi sehingga dapat menekan kemacetan.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
“Di Jakarta sudah kita mulai MRT, sebentar lagi LRT jadi, sebentar lagi Kereta Cepat Antarkota Jakarta-Bandung juga selesai. Kita harapkan kota-kota besar di luar Jakarta harus mulai berpikir ke arah LRT, MRT, dan moda transportasi massal yang lainnya,” tandasnya.
Sebagai informasi, pembangunan Terminal Amplas dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan menghabiskan anggaran sebesar Rp43miliar. Revitalisasi terminal penumpang Tipe A ini dilaksanakan selama tiga tahun, sejak 2020 hingga 2022. Revitalisasi terminal ini menitikberatkan pada konsep mix use, yaitu pengembangan terminal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian, seperti mal, hotel, dan lain sebagainya, serta sistem pembelian tiket secara elektronik.
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian terminal antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani. [rum/ril]