Menurut Alpredo, dari data yang pihaknya peroleh, dana pinjaman PEN tersebut dipecah untuk membiayai proyek kontruksi dengan nilai dibawah Rp.
200 Juta, sebanyak 1300 paket.
Baca Juga:
Usai Geledah Kantor Bupati Situbondo, KPK Sita Bukti Elektronik-Dokumen
Paket proyek disebar keberbagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Taput.
Pada realisasinya, dana itu sebagian digunakan
membangun WC-WC sekolah, pagar- pagar puskesmas, pagar-pagar sekolah, jalan-jalan kekuburan,
pembangunan gapura-gapura ada juga untuk pembangunan saluran irigasi yang tidak
bermanfaat, sehingga tidak tepat sasaran untuk pemulihan ekonomi.
Baca Juga:
Pembangunan Irigasi Tanah Dangkal di Taput Tak Berfungsi
Selain tidak
tepat untuk pemulihan ekonomi, kualitas pekerjaan juga diduga diragukan tidak
sesuai spesifikasi.Kontraktor pekerjaanpun, rata-rata dari luar daerah Taput.