WAHANANEWS-SUMUT | Polda Sumut gelar Operasi Sikat Toba berhasil menekan angka kejahatan. Sebanyak 346 kasus yang sudah terungkap target operasi sebanyak 246 terdiri dari target orang, tempat dan barang bukti yang diamankan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi S.H, S.I.K mengatakan pihaknya berhasil menekan angka kejahatan melalui Operasi Sikat Toba.
Baca Juga:
Penyelidikan Berlanjut, Polda Sumut Periksa 28 Saksi Terkait Tewasnya Wartawan Karo
"Jadi, mereka diamankan saat digelarnya Operasi Sikat Toba 2022 yang berlangsung dari tanggal 30 November 2022 sampai 20 Desember 2022. Seluruh tersangka yang berhasil kita amankan ini sudah sangat meresahkan masyarakat," kata Hadi Wahyudi bersama dengan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja S.I.K, Wadireskrimum AKBP Alamsyah Hasibuan S.I.K, Kasubbid Penmas, AKBP Herwansyah Putra S.H,M.Si dan Kasubdit Jahtanras Kompol Wahyu S.I.K
Jelas Hadi, Kasus yang terungkap sebanyak 346 Kasus, target operasi sebanyak 246 terdiri dari target orang, tempat dan barang bukti yang diamankan.
"Sasaran operasi ini adalah kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pencucian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Target yang berhasil diungkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara dan Polres sejajarannya mencapai 97,61 persen," tuturnya.
Baca Juga:
Hasil Olah TKP: Tim Labfor Poldasu Temukan Beberapa Fakta Kebakaran yang Menggemparkan di Tanah Karo
Terang Hadi, dari operasi sikat Toba 2022 ini. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya Mobil minibus, Truk, Senjata tajam, kunci T untuk pelaku mencuri sepeda motor korban dan lainnya.
"Seluruh barang bukti dan tersangka ini sudah diamankan. Mereka nantinya akan diproses sesuai dengan pasal yang mereka langgar. Polda Sumatera Utara akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan ini," terangnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja S.I.K, menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan situasi dan keamanan (Kamtibmas) yang kondusif di wilayah Sumatera Utara. Seluruh pelaku ini sudah membuat keresahan di tengah masyarakat