Adat budaya telah mendarah daging pada suatu komunitas akan
memunculkan karakter perilaku sesuai nilai-nilai luhur adat budaya dijunjung
tinggi pada komunitas bersangkutan yang belum tentu sama dengan komunitas lain.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Hadiri Rapat Paskah Raya HKBP Wilayah II Tahun 2025 di Medan
Salah satu contoh adat budaya bumi Nusantara ialah adat
budaya Batak Toba yang hingga kini masih dijunjung tinggi, baik di daerah
asal-usul (Bona Pasogit) maupun daerah Diaspora (Parserahan) seperti falsafah
Dalihan Na Tolu (DNT); Manat Mardongan Tubu, Somba Marhulahula, Elek Marboru,
dll.
Ketika seseorang generasi Batak Toba tidak mengerti,
memahami Dalihan Na Tolu (DNT) maka yang bersangkutan tidak pantas dan layak
disebut Batak Toba karena tidak mampu lagi bertutur kata, berinteraksi dengan
baik dan benar sesuai aturan partuturan Batak Toba.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Hadiri Sosialisasi Paskah Nasional di Belawan
Salah satu tata krama sopan santun berbicara yang hilang
belakangan ini ialah tidak lagi terlebih dahulu mohon maaf (Marsantabi-red)
sebelum mengutarakan sesuatu pendapat maupun menyela, menginterupsi pembicaraan
orang lain.