Masyarakat diharapkan dapat menjaga
kelestarian alam sekitarnya, bukan hanya untuk kepentingan generasi sekarang saja
tetapi juga demi kepentingan generasi yang akan datang.
Baca Juga:
Kemen ATR/BPN Budi Situmorang : Ada 1.482 Pelanggaran Tata Ruang di kawasan Danau Toba, di Samosir 11 Kasus
"Perlu diingat, bahwa terjadinya
letusan Gunung Toba tersebut juga telah menciptakan dan mewariskan suatu
kekayaan sumber daya yang luar biasa berupa Geodiversity, Biodiversity,
Culturdiversity yang tentu harus dikelola dan dipelihara dengan sebaik baiknya,"
jelasnya.
Khusus kepada perantau dan LSM yang
sudah banyak memberikan perhatian pada pembangunan KDT dengan berbagai cara,
terutama akhir-akhir ini dengan membentuk Lembaga dan gencar melakukan
pertemuan-pertemuan baik tatap muka maupun online yang dikenal berwabiner
perihal kepedulian akan Toba, dia mengajak sudah saatnya masing-masing ikut
melakukan aksi nyata dalam konservasi di Kawasan Danau Toba (KDT).
Baca Juga:
Gairahkan Perekonomian Petani dan Pedagang, TPL Gandeng UMKM Suburkan Hutan Industri di Kawasan Danau Toba
Demikian juga kelembagaan yang
dibentuk khusus oleh Pemerintah Pusat seperti BOPDT dan yang dibentuk Gubernur
Sumatera Utara. Yakni Badan Koordinasi Ekosistem Kawasan Danau Toba dan Badan
Pengelola Toba Caldera UNesco Global Geopark, sudah saatnya mampu menunjukkan
kinerjanya yang dapat dilihat masyarakat luas tentang kehadirannya dalam ikut
serta melestarikan KDT yang telah ditetapkan menjadi sebagai KSN dan KSPN serta
Super Super Prioritas pembangunan. Bahkan sejak bulan Juli tahun 2020 lalu sudah menyandang
predikat UNesco Global Geopark dengan 6 Rekomendasi yang harus
dilakukan.