"Kemudian, bagaimana mungkin feri yang sudah ditambat
(diikat) bisa maju mundur sampai beberapa meter, belum lagi almarhumah yang
menjadi korban menurut keterangan masyarakat setempat tidak mau ditolong keluar
dari dalam mobil seolah pasrah," tulis Haposan Sidauruk.
Baca Juga:
Terobos Antrian, Penumpang KMP Ihan Batak di Pelabuhan Ambarita Protes
Anggota Komisi II DPRD Samosir ini juga menuliskan, bahwa
ada beberapa Pelajaran yang diambil dari kejadian atau musibah tersebut yang
perlu diperhatikan dan diperbaiki.
Pertama, perlu ada orang lokal yang bekerja menjadi
Anak Buah Kapal (ABK) pada KMP Ihan Batak, karena masyarakat lebih mengetahui
kondisi Danau Toba yang penuh misteri.
Baca Juga:
Hari Ini KMP Ihan Batak Tidak Melayani Rute Penyeberangan, Besok Beroperasi Kembali
Menurut informasi yang diperoleh, tidak seorangpun ABK
dari orang lokal ataupun tenaga honor bekerja di dalam KMP Feri Ihan
Batak.