Kebijakan Publik (KP) "memanusiakan manusia"
Social Distancing (SD), Physical Distancing (PD), Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) yang bertujuan membangun kesadaran bersama agar dimensi
keselamatan jiwa manusia dan keselamatan ekonomi berjalan berbarengan telah
diplintir, dibelokkan dan disesatkan orang dan/atau kelompok tertentu dengan
tuduhan kejam, keji dan biadab "Pemerintah terlalu mempertuhankan
ekonomi" dan lain sebagainya sehingga tidak melakukan lockdown.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Belum lagi tindakan tak terpuji dan biadab "Mandurung
di Aek na Litok" melakukan korupsi, penimbunan obat, penimbunan oksigen,
penyimpangan bansos, penyelewengan kekuasaan pihak-pihak tak bertanggungjawab,
manuver politik dan curi panggung membuat KP Pemerintahan Presiden Jokowi sulit
menemukan solusi dan pemecahan masalah menangani wabah pandemi covid-19 hingga
saat ini.
Jajaran pemerintahan dari pusat hingga daerah serta seluruh
stakeholders yang seharusnya saling bahu-membahu, topang-menopang, kerjasama dan
sama-sama kerja, gotong- royong untuk menjalankan agenda setting sebagaimana
dikatakan James E. Anderson justru melakukan manuver-manuver politik, jebakan
batman dengan menebar hoax atau kebohongan, fitnah, hujat, hasut, provokasi,
agitasi, nyinyir, culas, cemooh, cemeti, ujaran kebencian membuat publik
semakin bingung, cemas, gelisah, ketakutan, panik, serta tidak percaya terhadap
pemerintah telah jungkirbalik menyelamatkan bangsa dan negara.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Menerapkan kebijakan publik (KP) PPKM DARURAT yang sangat
memukul kehidupan rakyat miskin perkotaan dan rakyat miskin pedesaan yang cari
nafkah pagi kebutuhan sore sungguh amat sangat sulit dan berat sehingga
Pemerintahan Presiden Jokowi harus mempertimbangkan, memperhitungkan matang
mendalam dan mendetail termasuk apakah diperpanjang atau tidak berpedoman pada
kearifan budaya Batak Toba, "Manat Unang Tartuktuk Jamot Unang
Tarrobung" agar bangsa ini terhindar dari dampak multidemensional yang
berpotensi mengancam keutuhan bangsa dan survival negara.