"Kami melakukan perjalanan tanpa makanan dan air. Tapi Tuhan
berikan umur yang panjang dan hidup setelah itu saya tiba di Malaysia,"
ungkapnya.
Baca Juga:
Mark-Up Tanah Ratusan Miliar, KPK Sita Rumah Mewah Salomo Sihombing di Medan
Setelah tiba di Malaysia tanpa memiliki dokumen yang resmi,
Noor pun mencoba mendaftarkan dirinya ke UNHCR (Komisioner Tinggi Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi/United Nations High Commissioner for Refugees)
agar mendapatkan status resmi sebagai pengungsi. Namun, apa yang diharapkan
Noor tak berjalan dengan mulus.
"Dari tahun 2008 saya berusaha sampai 2010. Saya hidup
dengan perjalanan di Malaysia, kerja tanpa dokumen dan tanpa dapat status
(pengungsi). Lalu, pada tahun 2011 saya melihat tidak ada kesempatan untuk
bangsa kami untuk mendapatkan pendidikan di Malaysia. Kami tidak mendapatkan
apa-apa di Malaysia," ujarnya.
Baca Juga:
Terkait Korupsi Lahan Rorotan, KPK Sita Satu Rumah Mewah di Medan
Kemudian, Noor bersama belasan pengungsi etnis
Muslim-Rohingya lainnya membuat rencana untuk meninggalkan Malaysia. Mereka
memutuskan untuk pergi ke Australia agar mendapatkan suaka. Kata Noor, mereka
harus masuk ke Indonesia terlebih dahulu untuk bisa menuju Australia.