Pola pikir dan pola tindak budaya individualis yang dianut
masyarakat barat seperti; individualistis, hedonis, konsumtif, materialistis,
motif profit, unsolider, serta mengutamakan logika atau nalar sungguh sangat
jauh berbeda dengan budaya kolektif masyarakat timur yang cenderung dilandasi
sentuhan hati nurani ataupun perasaan sebagaimana digambarkan
kearifan-kearifan budaya tumbuh subur di bumi Nusantara.
Baca Juga:
Politik Uang Merusak Nilai Estetika Masyarakat Lokal
Dalam budaya individualis, kebebasan individu sering kali
lebih penting dari kepentingan kelompok, dan identitas diri sering kali
didefinisikan sebagai sekumpulan trait kepribadian.
Baca Juga:
Perdata Tunda Pidana atau Pidana Tunda Perdata?
Sedangkan dalam budaya kolektif, keharmonisan kelompok
sering kali lebih penting daripada keinginan individual dan identitas diri
didefinisikan dalam konteks hubungan pribadi dan masyarakat. (Hofstede dan
Bond, 1988; Markus dan Kitayama, 1991; Triandis, 1996).
Dalam budaya kolektif saling percaya, saling menghormati,
saling menghargai menjadi elemen fundamental untuk membentuk keakraban antar
sesama. Sebab, tanpa itu akan timbul saling curiga dan saling tak percaya yang
menimbulkan gap atau sekat-sekat pemisah antar individu dengan mindset
masing-masing.