Karena itulah "Ahli-ahli ilmu sosial cenderung untuk
selalu membikin defenisi baru mengenai suatu obyek penelaahan ilmu-ilmu sosial,
sebab mereka menganggap defenisi yang dibikin oleh orang lain sebagai
"sikat gigi bekas" (Max Weber).
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Leluhur Batak Toba telah memberi warning tentang
sebab-musabab kegagalan sesuatu agenda setting atau kebijakan publik (KP)
dengan ungkapan kearifan budaya (culture wisdom), kearifan lokal (local
wisdom), "Saribu Panghail Sahalak Pandangguri Dang Adong Dapotan
Dekke" dalam terjemahan bebas "Seribu orang pemancing, satu orang
melempari, tak ada yang dapat ikan" bermakna sebanyak-banyaknya memberi
sosialisasi, pencerahan, pencerdasan atas sesuatu kebijakan bila ada
memplintir, memprovokasi, dan menyesatkan dengan berbagai pembodohan, hoax atau
kebohongan, fitnah, hasut, hujat, nyinyir, culas, cemooh, cemeti, ujaran
kebencian dengan dalil-dalil subyektivitas tendensius bermasker hipokrit,
munafik, paranoid, halusinasi, serta manuver-manuver politik, jebakan batman
berbungkus kepentingan terselubung pasti akan menimbulkan karut-marut,
kekacauan, kegaduhan, keonaran serta gagal total (gatot).
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Suatu agenda setting atau kebijakan publik (KP) sebaik dan
sehebat apapun tanpa dukungan seluruh stakeholders yang terkait pasti tidak
akan berhasil maksimal sesuai dengan yang dirumuskan semula.
Bila dikaitkan dengan situasi kondisi aktual sedang dihadapi
bangsa Indonesia saat menghadapi bencana wabah pandemi corona desease 2019 atau
covid-19 sangat mudah ditemukan implementasi kearifan budaya, kearifan lokal
warisan leluhur Batak Toba "Saribu Panghail Sahalak Pandangguri Dang Adong
Dapotan Dekke" dengan maraknya pembohongan, pembodohan, penyesatan
terstruktur sistemais masif (TSM) untuk menggagalkan kebijakan pemerintah
menyelamatkan Indonesia dari dimensi keselamatan jiwa manusia, dimensi ekonomi,
dimensi sosial politik dengan berbagai opini penyesatan publik.