WahanaNews-Sumut | Gubernur Provinsi Riau buka Sawit Indonesia Expo dan Promosi Sawit Baik Riau (Siexpo) 2023, yang dilaksanakan mulai Selasa, 08 Agustu - 9 Agustus 2023 di Pekanbaru Convention dan Exhibition, pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
Dihadiri Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, Kapolda Irjen Mohammad Iqbal, Komando Resor Militer 031/Wira Bima Pekanbaru, Brigjen TNI Dany Racka Andalasawan, Kepala Kejati Riau, Dr Supardi dan seluruh asosiasi kelapa sawit.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, menyampaikan potensi perkebunan di Provinsi Riau mencapai luas 4.381.56 hektar terdiri dari 5 komoditi utama yaitu kelapa sawit, kelapa, karet sagu dan kopi.
Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar menjelaskan,kenapa sawit dan kelapa. Provinsi Riau merupakan penghasil komoditi kelapa sawit yang terluas di Indonesia dengan masing-masing 3,8 juta hektar. Hal itu berdasarkan data yang diterima dari Menteri Pertanian, "tapi kalau data kami di Riau adalah 3,8 juta hektar atau mencapai 420.720 hektar," kata Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
Orang nomor satu Provinsi Riau ini menjelaskan bahwa perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia adalah Provinsi Riau. "Peranan perkebunan khususnya industri kelapa sawit secara nyata memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia secara umum dan juga bagi Provinsi Riau, pada secara khususnya peranan industri sawit tetap menjadi andalan dalam mendongkrak kinerja perdagangan nasional dan internasional," jelas Syamsuar.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Lanjut Syamsuar, hal ini tergambar dari kontribusi yang mencapai 13,5% terhadap ekspor non migas dan menyumbang terhadap produk domestik bruto Indonesia, sementara bagi Provinsi Riau yang merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, tentunya industri kelapa sawit juga memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi Riau.
Perlu diketahui, papar Gubernur Provinsi Riau, saat ini triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi sampai 4,88%. Pemerintah Riau melalui Pergub nomor 77 nomor 2020 tentang tata cara penetapan harga TBS kelapa sawit produksi perkebunan mengukir sejarah pertama Indonesia dengan sebuah inovasi menetapkan harga TBS untuk perkebun mitra swadaya guna melindungi lebih dari 60% lahan kelapa sawit yang dikelola oleh Kebun Raya Provinsi Riau karena kelapa sawit merupakan penopang perekonomian utama bagi masyarakat Riau.
"Pertumbuhan ekonomi disini sangat tergantung dengan harga sawit. Saya pernah berbincangan dengan teman-teman pada waktu pertemuan Gubernur se-Indonesia di Kalimantan Timur. Mungkin di sini hadir dari Maluku Utara. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu yang tertinggi di Indonesia sebesar 27%, bahkan di dunia. Tapi apa komentar yang disampaikan oleh Gubernurnya bagi rakyat kami tidak merasakan itu kenapa karena pertumbuhan itu disebabkan adanya ekspor nikel yang besar disitu, jadi yang merasakan paling-paling yang terlibat dengan nikel saja, beda dengan Riau. Kalau pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan oleh migas saja akan mati," ucapnya.