WahanaNews-Sumut | Sebanyak 37 ton dari 124 ton minyak dalam kapal KM. Cahaya Budi Makmur 1122 GT 299, No. 7678/Bc yang ditangkap oleh personil Satuan Polisi Perairan Polres Sibolga, kemarin dipakai untuk operasional sejak dari Pelabuhan Nizam Muara Baru Jakarta sampai tertangkap di sekitaran perairan Pulau Poncan Sibolga.
Hal itu diketahui sesuai dengan pernyataan Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja, SH, SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP Dodi Nainggolan kepada sejumlah wartawan di Mapolres Sibolga, Sabtu (24/09/2022).
Baca Juga:
Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Polres Asahan Grebek Lokasi Gelper di Graha Kisaran
"Selisih 26 ton yang tidak disampaikan (oleh Kapolres) secara gamblang pada konferensi pers, dimana ada bahan bakar yang digunakan oleh kapal tersebut selama melakukan kegiatannya di perairan Pantai Barat Sumatera," jelas Dodi.
Dijelaskannya, sejak para tersangka berangkat dari Jakarta pada 30 Juli sudah membawa BBM jenis solar sebanyak 16 ton. Namun, dalam perjalanan Jakarta ke Sibolga sudah menghabiskan 11 ton minyak, sehingga hanya menyisakan 5 ton saja saat bersandar di Sibolga.
"Pada 6 Agustus, di tangkahan Rustam, kapal mengisi BBM sebanyak 30 ton, dan pada tanggal 9 Agustus 2022 dengan bekal BBM 35 ton, kapal diperintahkan untuk berlayar ke perairan Samudera Hindia untuk menjual minyak pada kapal Cahaya Expres sebanyak 22 ton. Dan kembali ke Sibolga karena harus mengantarkan korban meninggal dunia akibat sebuah kapal tenggelam di perairan Pantai Barat Sumatera. Dari total perjalanan pulang pergi (Sibolga-Perairan Samudera Hindia) tersebut, sebanyak 10 ton BBM habis terpakai. Sehingga saat tiba di tangkahan PT ASSA, sisa BBM hanya 3 ton saja," jelas Kasat Reskrim.
Baca Juga:
Bupati Labura Hadiri Pemusnahan 15 Kg Sabu di Polres Labuhanbatu
Kemudian, kata Dodi, 20 Agustus di tangkahan PT ASSA, kapal selanjutnya kembali mengisi BBM solar sebanyak 48 ton, dan 21 Agustus kembali mengisi BBM di tangkahan Rustam sebanyak 30 ton lagi. sehingga total BBM yang ada di kapal sebanyak 81 ton dan langsung berlayar ke perairan Samudera Hindia. Di Samudera Hindia kapal mengalami kerusakan dan kembali ke Sibolga. Proses berangkat dan pulangnya kapal ini menghabiskan BBM sebanyak 10 ton, sehingga tersisa 71 ton saja.
"Untuk kerusakan kapal kali kedua ini, kapal harus menjalani perbaikan hingga 2 minggu lamanya. Selama itu pula, dalam rangka menjaga kualitas logistik agar tetap segar dan baik karena terdiri dari daging dan sayuran, mesin kapal tetap menyala sehingga diperkirakan selama perbaikan tersebut terpakai BBM sebanyak 6 ton, dan tersisa 65 ton saja," katanya.
Pasca perbaikan, terangnya, kapal kembali berlayar pada 18 September 2022 kisaran pukul 05.00 WIB dan tertangkap Satpolair Polres Sibolga di perairan Teluk Tapian Nauli tepatnya di belakang pulau Poncan. Kapal selanjutnya digelandang ke PPN Pondok Batu, Sarudik untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Jadi, muatan terakhir KM Cahaya Budi Makmur ini adalah 65 ton BBM solar dengan rincian 60 ton pada palka kapal dan 5 ton untuk mesin kapal," terang Doni dihadapan sejumlah wartawan Sibolga-Tapteng. [rum]