WahanaNews-Sumut | Terkait peristiwa sadis yang dilakukan oleh oknum Polres Tapanuli Selatan (Selatan) yang menembak mati pencuri sawit milik PT. Tapian Nadenggan (PT. TN), Rabu (6/7/2022) Petang kemarin. Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara.
Pelaku pencuri berinisial NER (23) warga Desa Batang Nadengan, Kecamatan Langga Payung, Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu seketika tewas sesaat ledakan dari laras panjang milik Aipda Is Harahap tepat mengenai perut korban di lokasi devisi 2 blok 23 kebun PT. TN berbatasan dengan Kabupaten Paluta.
Baca Juga:
Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Polres Asahan Grebek Lokasi Gelper di Graha Kisaran
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Teguh Sugeng Santoso mendesak Polda Sumut segera melakukan penyelidikan terkait penembakan yang dilakukan oknum polisi hingga memakan korban jiwa tersebut.
"IPW mendesak dilakukannya penyeledikian oleh Propam Polda Sumut atas perisriwa penembakan yang membawa korban jiwa terduga pencuri kelapa Sawit," tegas Sugeng saat dihubungi dari Rantauprapat, Jumat (8/7/2022).
Oknum Polisi itu, sebut Sugeng harus dinonaktifkan guna kepentingan pemeriksaan. "Dengan sebelumnya menonaktifkan anggota polisi penembak tesebut untuk kepentingan pemeriksaan" tandasnya.
Baca Juga:
Bupati Labura Hadiri Pemusnahan 15 Kg Sabu di Polres Labuhanbatu
Sebelumnya diberitakan, Seorang pencuri sawit milik PT. Tapian Nadenggan (PT. TN) diduga didor oknum yang bertugas di Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) saat melakukan pengamanan, Rabu (6/7/2022).
Pencuri berinisial NER (23) warga Desa Batang Nadengan Kecamatan Langga Payung Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu seketika tewas sesaat ledakan dari laras panjang milik Aipda Is Harahap tepat di devisi 2 blok 23 kebun PT. TN berbatasan dengan Paluta, Rabu sekira pukul 16.30 WIB.
Diceritakan Someng (24) teman korban tewas, kronologisnya berawal dari dirinya dan enam orang temannya masuk kewilayah perkebunan PT. TN itu melalui jalur parit bekoan yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat. Singkat cerita, saat ketahuan mencuri, pihaknya dan pihak pengamanan kebun sudah membuat kesepakatan agar meninggalkan buah sawit yang mau dibawa keluar lahan perkebunan tersebut.
"Kami tujuh orang, lewat bekoan kebun PT. TN mengambil buah (mencuri), tiba-tiba pengawas kebun datang menghampiri kami, terjadi kesepakatan antara pihak pengaman dan kami, buah yang kami ambil tidak boleh dibawa dan kami disuruh keluar dari kebun tersebut," kata Someng menceritakan kepada awak media, Kamis (7/7/2022).
Selanjutnya, jelas Someng, dengan rasa takut kami bertujuh keluar perkebunan dengan arah berpencar mancari jalan yang lebih mudah untuk meninggalkan kebun tersebut. Namun saya dan NER beserta tiga orang teman digertak oknum polisi itu dengan mengacungkan senjata laras panjangnya kearah saya.
"Mungkin dilihat kami sudah tinggal berlima oknum itu langsung menggertak kami. Melihat senjata laras panjang kearah saya, saya reflek memegang parang dipinggang saya, namun oknum Polisi tersebut meletuskan senjatanya kearah bawah, sontak kami mundur berlima namun senjata melutus lagi kearah kaki teman saya inisial AH, beruntung hanya menembus celana panjang sebelah kiri atas mata kaki AH," jelasnya.
Tidak sampe disitu, lanjut Someng, oknum tersebut mengarahkan dan meletuskan senjatanya ke arah NER, seketika NER tumbang jatuh dengan luka diperut sebelah kiri. "Kami perkirakan jarak oknum Polisi dengan NER sekira lebih kurang tiga meter," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Someng, melihat NER tumbang, pihak pengamanan kebun dengan mengunakan mobil patrolinya membawa NER ke kantor kebun PT. TN, padahal kami ingin menolong NER namun kami takut dengan posisi senjata masih mengarah ke kami dengan nada garang oknum Polisi mengatakan "siapa lagi yang mau ditembak," ulang someng meniru bicara oknum Polisi tersebut.
Ditempat yang sama AH juga menjelaskan kepada awak media bahwa perjanjian yang disepakati tersebut diingkari pihak pengamanan kebun dengan menewaskan NER.
"Kami pulang kekampung yang tak jauh dari TKP. Orang kampung kumpul musyawarah dan mendatangi kantor PT. TN untuk melihat NER. Ternyata NER sudah dibawak ke RSUD Kotapinang dari klinik PT. TN bersama pihak medis perekebunan," sebut AH.
Massa geram mendatangi kantor PT.Tapian Nadenggan Perkebunan Langga Payung yang beralamat di Desa Hutabaru Nangka, Kecamatan Holongan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
"Karena yang dicari tak ada ( jasad NER) masyarakat banyak melampiaskan dengan merusak fasilitas kantor PT. TN serta membakar puluhan sepeda motor yang terparkir dilokasi kantor tersebut l," jelasnya.
Kapala Dusun Batang Gogar, Ernita Harahap membenarkan ada warganya tewas ditembak oknum Polisi pengawas Perkebunan PT. TN dan saat ini korban sudah dikebumikan dipemakaman umum setempat.
"Harapan saya sebagai kadus agar permasalahan ini segera dituntaskan sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI ini," harapnya.
Terpisah, Plh Kasi Humas Polres Tapsel Briptu Erlangga Gautama Nasution menjelaskan ada sekelompok masyarakat melakukan pencurian di perkebunan PT. TN yang lokasih masih simpang siur antara Wilkum Polres Tapsel dan Polres Labuhanbatu.
"Namun kita dari Polres Tapsel lakukan pengamanan di kantor PT. TN dengan personil Polres Tapsel. Jenis senjata yang digunakan Aipda Is adalah laras panjang tipe SS1-V2 Sabhara," sebutnya. [rum]