"Mereka sering main main di gang sebelah karena saya tahu dia dan teman-temannya sering duduk duduk di kedai gang sebelah jadi waktu dia minta izin aku izinkan dan ku sampaikan jangan lama-lama pulangnya," jelasnya.
"Aku sempat marah kepada cucuku karena pulangnya larut malam hingga pukul 00.30 WIB pagi, mamaknya pun marah-marah kepada anaknya, alasanya mereka jalan-jalan," imbuhnya.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Lanjut RS (57) menerangkan esok paginya, ia melihat ada bercak darah dari celana dalamnya. RS sempat mempertanyakan apa yang telah terjadi namun awal mulanya korban tak mengaku.
"Saat kutanya awalnya ia tak mengaku namun disitu aku mulai curiga dan penasaran jadi aku bujuk terus sampai satu harian dan akhirnya cucuku mengaku bahwa darah itu adalah darah dari mahkota yang selama ini ia jaga. Disitu aku terkejut mendengarnya dan keesokan paginya aku laporkan kejadian ini kepada mamaknya," terangnya.
Bunga mengaku dirinya bermula diajak oleh terlapor untuk jalan jalan namun setelah terlapor dan korban bersama kedua teman lainnya, keempatnya datang ke sebuah kos kosan di jalan HM Joni pasar merah tak jauh dari salah satu swalayan.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
"Aku dibawa nya ke kos-kosan dan sesampainya kami disitu kedua teman ku diberikan uang kepada terlapor untuk membeli makanan, usai mereka pergi lalu si terlapor berinisial HB mengunci pintu," akunya.
Lalu sambung Bunga, ia sempat mempertanyakan apa yang akan dilakukan HB, tiba tiba tubuh korban ditolak dan terjatuh diatas kasur. Korban sempat berdiri dan melawan namun terlapor kembali menolak korban.
"Aku bilang mau ngapain kau, dia bilang uda tenang aja, aku bilang jangan nanti aku hamil, tapi dia tetap paksa aku lalu celana ku dibukanya dan akhirnya dia (HB) membekap mulut ku dan kedua tanganku di pegang dengan satu tangan HB lainnya," ungkapnya.