WahanaNews-Sumut | Ternyata wanita diduga penyebab pemicu kasus penganiayaan yang dilakukan anak AKBP AH, yakni berinisial AH terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral. Wanita berambut pirang itu terlihat mendatangi Polda Sumut, Jumat (28/4/23) sore.
Kedatangan wanita berinisial SH alias Fira itu ke Polda Sumut ditemani 5 orang teman prianya dengan mengenakan topi warna hijau dan posisi kepala menunduk SH alias Fira bersama 5 orang teman prianya berjalan menuju gedung Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Sumut.
Baca Juga:
Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Polres Asahan Grebek Lokasi Gelper di Graha Kisaran
Remaja wanita berambut pirang itu terlihat mengenakan topi berwarna hijau dan memakai masker berwarna merah muda. Pelajar SMA ini juga terlihat memakai kaus, jaket dan celana berwarna hitam.
Sambil berjalan didampingi teman-teman dan kuasa hukumnya, Remaja wanita yang saat itu memakai masker berwarna merah muda dan terlihat memakai kaos oblong, jaket dan celana berwarna hitam itu memilih diam dan tidak ada memberikan komentar sedikitpun ketua ditanyai wartawan, sama halnya dengan kelima temannya juga memilih diam.
Kuasa hukum keluarga Laksamana Ken, yang mendampingi para saksi itu, Irwansyahputra Nasution mengatakan, Fira diperiksa sebagai saksi karena saat kejadian penganiayaan pertama berada di dalam mobil Mini Cooper bersama Ken di Jalan Ring road/Jalan Gagak Hitam Medan pada 22 Desember, silam, sekira pukul 22.00 WIB.
Baca Juga:
Bupati Labura Hadiri Pemusnahan 15 Kg Sabu di Polres Labuhanbatu
Saat dianiaya, ia berada di dalam mobil dan sedang menggendong keponakannya, lalu melihat pelaku menganiaya dan merusak mobil bersama teman-temannya.
“Begitulah, Fira menyaksikan penganiayaan terhadap Ken Admiral yang pada saat itu berada di dalam mobil, jam 10 malam. Itu Fira sedang berada di dalam mobil. Sedang menggendong keponakannya, begitu,” kata Irwansyahputra Nasution.
Sementara lima pria lainnya yang juga hadir ke Polda Sumut merupakan teman-teman Ken Admiral, yang menyaksikan penganiayaan di rumah AKBP AH. Mereka jugalah yang melihat dan menodong diduga senjata laras panjang di rumah AH.