"Kalau kita hanya mengejar model pariwisata massal tanpa memelihara karakter asli kawasan, kita akan kehilangan keunikan Danau Toba itu sendiri. Oleh karena itu, promosi dan layanan harus mengakar pada budaya lokal, bukan semata mengejar gaya global," tandasnya.
Tohom Purba yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengingatkan pentingnya memperhatikan konektivitas antarwilayah di kawasan Danau Toba.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo Gibran Apresiasi BODT dan Gubernur Sumut yang Akan Sediakan Transportasi Udara Sea Plane di Kawasan Otorita Danau Toba
Ia menilai, kemudahan akses transportasi darat, air, dan udara yang berkualitas menjadi salah satu faktor kunci untuk mendorong pariwisata berkelanjutan.
"Konektivitas itu bukan hanya tentang membangun jalan atau pelabuhan. Itu tentang membuat wisatawan merasa nyaman, aman, dan dihargai sepanjang perjalanan mereka di kawasan Danau Toba," ungkap Tohom.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja sama lintas sektor yang sinergis, target menjadikan Danau Toba sebagai destinasi kelas dunia bukanlah hal yang mustahil.
Baca Juga:
Soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen Bulan Juni 2025, Ini Kata Darmawan Prasodjo
"Kami percaya, dengan semangat gotong royong dan arah kebijakan yang jelas, kita bisa membawa Danau Toba menjadi ikon baru pariwisata global," tutup Tohom.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]