Ia pun tetap bersikukuh tidak adanya pemutusan, dengan membuktikan bahwa listriknya masih menyala.
"Bapak coba cek di lapangan, listrik saya masih menyala terus, saya juga masih dikantor ini, listrik saya masih nyala terus," jelasnya.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Informasi di lapangan adanya pencopotan salah satu KWH meter di salah satu ruangan di wilayah kerja pembangunan rest area. Uniknya Sunardi berdalih dalam pengakuannya hanya satu KWH saja digunakan untuk seluruh pembangunan rest area Tol Medan-Binjai.
"Saya cuma punya satu KWH saja, kalau diputus satukan, ya mati semua, makanya yang mana yang bapak maksudkan," tuturnya.
Ia juga menerangkan bahwa pihaknya jika ada pemutusan adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Ada pemberitahuan, tapi selama ini tidak ada pemberitahuan pemutusan, kita malu pak kalau listrik diputus, malu," akunya.
Pernyataan Sunardi terbantahkan langsung oleh salah satu pekerja yang ada di lokasi pembangunan tersebut, saat dikonfirmasi Taufik membenarkan adanya pemutusan salah satu arus listrik dan mencopot KWH meter di salah satu kawasan pembangunan rest area tol Medan Binjai.
"Ya bang, benar, tadi ada pemutusan arus listrik dan pencopotan KWH meter dari PLN bang, kejadian itu terjadi di ruang kerja kami, petugas datang dan memutus arus serta mencopot KWH meter di sini," akunya.