Tohom, yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini, mendorong agar pemerintah daerah dan pusat tidak menyia-nyiakan momentum ini.
Ia mengingatkan pentingnya penataan ulang jaringan infrastruktur Mebidang secara terpadu agar investasi seperti Çelebi tidak berdiri sendiri.
Baca Juga:
Siap-siap Jadi Kota Metropolitan Mebidang, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Gubernur Sumut Dirikan PTN 'Institut Teknologi Medan' untuk Penuhi Kemandirian Pendidikan
“Kita tidak bisa hanya berharap pada bandara. Jalan tol, pelabuhan, kawasan industri, hingga logistik darat harus terkoneksi dalam satu skema aglomerasi yang hidup,” tuturnya.
Ia mendesak integrasi sistem logistik dari dan ke Pelabuhan Belawan, peningkatan kapasitas jalur distribusi ke hinterland Sumatera, serta pembenahan birokrasi untuk mendukung program Ekosistem Logistik Nasional (NLE).
“Jika ini bisa kita sinergikan, bukan tidak mungkin Sumatera menjadi lumbung logistik nasional, bahkan kawasan penyangga logistik regional ASEAN,” tuturnya.
Baca Juga:
Usai Jadi Pekerja Migran, Eliza Sukses Bangun UMKM di Binjai hingga Dipuji Menteri P2MI
Sebagai catatan, Çelebi Aviation telah berpengalaman 65 tahun di industri ground handling dan logistik udara global.
Kehadirannya di Kualanamu akan memperkuat posisi bandara tersebut sebagai hub ekspor strategis, dengan dukungan maskapai besar seperti Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Malaysia Airlines.
Operasional Çelebi diisi mayoritas oleh tenaga kerja lokal yang dibekali pelatihan bertaraf internasional.