SUMUT.WAHANANEWS.CO - Kasus dugaan penipuan yang menimpa salah satu orang tua siswi SMA Jabal Rahmah Mulia terus menjadi sorotan publik. Korban, yang diiming-imingi anaknya dapat masuk Fakultas Kedokteran di UNIMAL, sehingga mengalami kerugian hingga Rp150 juta. Namun, di balik kasus ini, muncul pertanyaan besar: apakah pihak sekolah benar-benar bersih dari keterlibatan?
Frisdarwin Arman Situngkir, Ketua LSM DPP Garda Peduli Indonesia (GPI), yang telah menyurati pihak sekolah, menyatakan bahwa jawaban yang diberikan oleh yayasan sekolah terkesan menghindar. "Kenapa pihak yayasan yang menjawab, padahal saya menyurati Kepala Sekolahnya!," tegas Frisdarwin.
Baca Juga:
Kejati Sulteng Sita Uang Rp3 Miliar, Terkait Kasus Korupsi Lab FK Universitas Tadulako
Pertanyaan mengenai dugaan keterlibatan oknum sekolah dalam kasus ini semakin menguat. Frisdarwin meyakini bahwa kasus dugaan melakukan penipuan tidak mungkin bertindak sendiri. "Tidak mungkin ia bermain sendiri, diduga ada keterlibatan yang lain," ungkapnya.
Pihak kepolisian diharapkan dapat menyelidiki kasus ini secara lebih cermat dan transparan. Mereka harus mengungkap semua pihak yang terlibat. "Saya harap pihak kepolisian harus lebih lihai untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut," pinta Frisdarwin.
"Dalam kasus ini saya telah menyurati Dinas Pendidikan Provsu dan Menteri Pendidikan di Jakarta," imbuhnya.
Baca Juga:
Cerita dan Perjuang Evania, Anak Tukang Ojek Bisa Lolos Kedokteran Unhan
Kasus ini bukan hanya tentang dugaan penipuan, tetapi juga tentang integritas dan kredibilitas lembaga pendidikan. SMA Jabal Rahmah Mulia, yang baru berdiri beberapa tahun ini, apakah harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi?. Publik menantikan hasil penyelidikan yang transparan dan adil. Semoga kasus ini tidak hanya menjadi catatan buruk bagi SMA Jabal Rahmah Mulia, tetapi juga menjadi pelajaran bagi lembaga pendidikan lainnya untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengawasi para pengelola dan stafnya.
Saat dikonfirmasi Achmad Suluh Kurniawan beberapa waktu yang lalu menyatakan dirinya enggan berkomentar banyak.
"Intinya itu komunikasinya dari orang tua yang bersangkutan dengan pihak bimbel, kemudian saya diminta untuk ditanyakan sama orang tuanya, orang tuanya menanyakan terkait bimbel itu bagaimana? Itu saja sih pak," ucapnya.