"Tidak ada tanda-tanda yang aneh, firasat atau apapun itu. Keluarga kita tidak pernah merasa pernah berselisih paham dengan siapapun di kampung tersebut, termasuk dengan pelaku, sehingga kita tidak menaruh curiga sedikit pun," ungkapnya.
Tambah dia mengungkapkan, jika pelaku bukan merupakan asli warga setempat. Pelaku juga masih belum lama tinggal di desa tersebut.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Dia (pelaku) menikah dengan orang di sini sewaktu masih di luar daerah, baru sekitar sembilan bulan yang lalu mereka pulang kesini dan tinggal di rumah pamannya," pungkasnya.
Berita sebelumnya, FA Waruwu alias P, (13), Warga Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, bocah yang ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi sekujur tubuh sudah mulai membusuk dan dalam keadan telungkup di kebun salah satu warga.
FA tewas akibat mendapatkan dua kali tikaman tepat di bagian lehernya, yang dilakukan oleh seorang pria berinisial EH alias AG (25), Petani, yang juga merupakan satu kampung dengan korban.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Aksi sadis dan keji ini dilakukan oleh EH (Pelaku) hanya karena masalah sepele. EH (Pelaku) beralasan membunuh korban disebabkan tersinggung dan emosi terhadap korban karena memaki orang tuanya.
Bukan hanya menikam leher korban sebanyak dua kali, sebelumnya EH (Pelaku) mengejar dan menjambak rambut korban dari arah belakang dengan tangan sebelah kiri, lalu menjatuhkan dan menekan muka korban ke tanah. [rum]