Seorang perwakilan warga Pak Sihombing mengatakan, sudah
bertahun-tahun sebagian warga Desa Sipultak dan Desa Lumban Inaina
menggantungkan hidupnya diatas gunung galian batu secara manual, namun sejak
kehadiran PT MIK kegiatan warga dilumpuhkan.
Baca Juga:
Bupati Tapanuli Utara Resmikan Program RAP SONANG di RSUD Tarutung
Karena hasil tambang warga tidak dapat terjual, pada hal
jalan menuju gunung dibangun oleh warga.
"Selain itu tanaman rusak tertutup abu dari craser pemecah
batu milik PT MIK, lahan galian batu milik warga di klaim," kata Sihombing
didepan Anggota DPRD dan Dinas Lingkungan hidup.
Baca Juga:
Sisa Dana Hibah Pilkada 2024, KPU Taput Serahkan Rp6,266 Miliar ke Pemkab
Anggota DPRD Tapanuli Utara dari komisi B, Royal Parulian
Simanjuntak seusai mendengar keluhan warga, mengajak supaya jangan bertindak
anarkis.