Ada peribahasa klasik mengatakan, "sayang anak dipukuli, rindu kampung
ditinggalkan".
Baca Juga:
Tano Batak, Generasi Yang Sudah “Marragam-ragam”
Peribahasa klasik ini sepertinya kontradiktif. Tapi apabila
dianalisis cermat dan seksama memiliki korelasi dengan judul tulisan
"TANAH LELUHUR DITINGGAL DAN DIRINDU".
Dan jika dikaitkan dengan lirik lagu "Arga do Bona ni
Pinasa di akka na bisuk marroha" akan memberi pengertian, pemahaman
paripurna betapa penting tanah leluhur atau Bona Pasogit bagi Diaspora Batak
tersebar di seluruh belahan dunia.
Baca Juga:
Jokowi Kembalikan Kedaulatan Indonesia
Para Diaspora Batak telah meninggalkan tanah leluhur dengan
berbagai sebab dan alasan kemungkinan besar jumlahnya sudah melebihi jumlah
warga masyarakat tinggal di Bona Pasogit.