Selain orasi, komunitas masyarakat adat juga melakukan aksi
teatrikal teatrikal yang mengkisahkan kehidupan anggota komunitas masyarakat
adat pasca masuknya perusahaan di kampung mereka.
Baca Juga:
Belasan Nakes Pilih Tetap Bekerja Meski Tanpa Digaji Usai Dipecat Bupati Taput, Ini Alasannya
Dalam aksi teatrikal tersebut digambarkan kesulitan mereka
mendapatkan rumput untuk makanan kerbau, berkurangnya sumber air minum, serta
habisnya tombak atau hutan alam mereka.
Terakhir, Nai Muel Boru Manalu juga membacakan puisi hasil
karyanya yang menceritakan mengenai ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat.
Baca Juga:
Lagi Asyik Isap Ganja, 5 Mahasiswa Akper Pemkab Taput Diciduk Polisi
Atas aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, Poltak
Pakpahan, Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara menyampaikan, menghormati dan
menerima aspirasi massa.